Mengutip dari penjelasan akun TikTok @koiyocabe_ berawal dari postingan halaman Facebook Ratchabandittayashapa, Royal Society of Thailand, agensi resmi pemerintahan Thailand yang mengurusi hal-hal akademik seperti penulisan kota, perubahan nama Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon menjadi perdebatan di media internet akhir-akhir ini.
Dilansir dari Bangkok Post (16/2), The Office of the Royal Society (ORST) atau Kantor Royal Society mengumumkan perubahan nama resmi ibu kota Thailand dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon. Namun, nama Bangkok tetap diakui. Royal Society merupakan lembaga indepen di bawah pengawasan Perdana Menteri Thailand.
Pada rapat mingguan kabinet hari Selasa (15/2), pengumuman tersebut disetujui bahwa komite ORST yang terdiri dari para ahli Kementrian Luar Negeri, pada kamus nama geografi internasional, telah memperbarui ejaan, negara, wilayah, zona administratif, dan ibu kota agar sesuai dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu, panel kemudian menyerahkan daftar tersebut ke Kantor Perdana Menteri untuk mengeluarkan pengumuman.
Draf pengumuman juga mencabut pengumuman Perdana Menteri tentang nama negara, wilayah, zona administratif dan ibu kota tertanggal 9 November 2001, menggunakan pengumuman ORST pada nama terbaru 1 September tahun lalu.Â
Dalam pengumuman ORST, Krung Thep Maha Nakhon akan menjadi nama resmi ibu kota Kerajaan Thailand. Tetapi, nama Bangkok akan dimasukkan dalam tanda kurung. ORST menyebutkan konsep ini sama dengan penyebutan kota Roma, nama asli kota Roma, Italia, tetapi orang luar menyebutnya Rome.
Lantas setelah pengumuman perubahan nama tersebut ternyata menuai kritik publik. Wakil juru bicara pemerintah, Ratchda Dhanadirek, dalam halaman Facebook-nya, pada hari Rabu, mengatakan tidak ada yang berubah dalam penamaan ibu kota. Nama Thailand Krung Thep Maha Nakhon hanya akan digunakan sebagai nama resminya. Nama Bangkok masih akan dikenali dalam tanda kurung.
Kantor Royal Society, dalam halaman Facebook-nya, juga memposting pesan bahwa kedua nama itu dapat digunakan, Krung Thep Maha Nakhon dan Bangkok. Mereka meluruskan perubahan nama hanyalah perubahan gaya penulisan resmi kota dari "Krung Thep Maha Nakhon; Bangkok" menjadi "Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok)".
Demikian, Krung Thep Maha Nakhon, sebenarnya sejak lama telah menjadi nama asli Bangkok yang diambil dari nama depannya. Kesalahpahaman membuat perubahan Krung Thep Maha Nakhon benar-benar menggantikan nama Bangkok. Padahal perubahan nama ibu kota Thailand Krung Thep Maha Nakhon adalah perubahan dalam penulisan nama resminya.Â
Bangkok tetap menjadi eksonim (nama di luar negeri), sedangkan Krung Thep Maha Nakhon menjadi endonim (nama di dalam negeri). Jadi, kita bebas dan tetap dapat memanggil ibu kota Thailand dengan sebutan Bangkok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H