Berprestasi sejak duduk di bangku sekolah terutama dalam debat Bahasa Inggris hingga tingkat provinsi, membuat dara kelahiran Klaten, 17 Mei 1998 ini memilih jenjang perkuliahan di bidang Sastra Inggris di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Berangkat dari bidang Sastra Inggris tersebut, Stella panggilan akrabnya pernah menjadi speaker International Conference on Communication, Language, Literature, and Culture (ICCoLLiC) membawakan karya jurnalnya pada tahun 2020. Tidak heran jika ia suka menulis jurnal, artikel, atau prosiding.
Selain berprestasi di bidang Bahasa Inggris, perempuan berzodiak Taurus ini juga memiliki prestasi di bidang tarik suara. Hobinya yang suka menyanyi sejak kecil membawanya berhasil sampai ke Italia.
“Lomba yang paling berkesan itu sewaktu di Italia bulan Juli 2019. Ada 2 kota yaitu di Gorizia kompetisi paduan suara tertua di dunia dan di Florence. Dari keduanya Puji Tuhan mendapatkan juara umum,” ucapnya.
Semua itu didapat bukan dengan mudah seperti membalik telapak tangan, namun berkat usaha, terus belajar, dan kerja keras serta membagi waktu sebaik mungkin, menjadi kunci keberhasilan Stella.
“Saya membagi waktu dari jam 7 pagi sampai 3 sore untuk kuliah. Jam 4 sore sampai 11 malam latihan menyanyi,” ungkapnya.
Stella yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara ini juga aktif di media sosial. Jangan salah, media sosial digunakan olehnya untuk tempat belajar.
“Saya orangnya seneng belajar dan berbagi, disela-sela kesibukan saya mendengarkan podcast, kadang iseng-iseng ngomongin skincare atau review Netflix di Instagram. Kalo di Youtube saya liatnya channel informasi seperti belajar sejarah, critical thinking, dan yang berbau informasi. Saya aktif juga di LinkedIn untuk membangun networking dan unggah kegiatan-kegiatan saya di tempat saya bekerja,” tutur Stella.
Karena hobinya yang suka belajar dan haus akan hal baru, selepas kuliahpun Stella berkecimpung di dunia desain. Di usianya yang masih muda ia dipercaya menjadi Lead Production di salah satu perusahaan start up bidang desain di Solo. Posisi tersebut ia dapatkan hanya dalam kurun waktu 3 bulan saja. Meskipun pekerjaannya bertolak belakang dengan jurusan di bangku kuliah, namun Stella tetap melakukan apapun dengan sepenuh hati.
“Jangan pernah setengah-setengah dalam mengerjakan sesuatu karena ketika kita ngasih apa yang kita punya, kita kerjakan secara totalitas, pasti akan ada rejeki atau kesempatan yang mengikuti,” ungkapnya.