Canda tawanya selalu membuat diri ini lupa akan sesuatu yang aku rasakan begitu pedih selama ini.
"Kamu harus kuat, kamu pasti bisa"
"Ada aku disini, kamu tidak perlu khawatir"
"Aku akan selalu bersamamu kapanpun, dimanapun kau butuh aku"
Ocehannya yang selalu membuat ku ingat pada tuhan. Meminta pertolongan untuk apa yang aku rasakan.
"Dayu, jangan lupa shalat"
Tidak hanya sekedar ocehan yang dilanturkan, namun perlakuannya yang mengajarkan ku untuk menuruti nasehatnya.
Disaat kita bermain, dia menjagaku dengan penuh kasih sayang. Â Tanpa pernah menyakiti hati bahkan fisik ini. Bagaimana tidak nyaman? Perlakuannya selalu membuatku luluh. Riski tidak merokok, jarang bermain, bisa di katakan anak rumahan tetapi tetap saja dia punya banyak teman dan bermain dengan temannya.
Januari, 2012
Akhir-akhir ini perjalanan kita semakin sulit untuk dihadapi. Dengan penyakit yang aku alami sudah lama membuat diri ini sangat terpukul dengan ketulusan Riski.