Mohon tunggu...
Ida Ayu Istri Arimurti
Ida Ayu Istri Arimurti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

just an ordinary girl :)

Selanjutnya

Tutup

Film

Ipar adalah Maut, Film Adaptasi Kisah Nyata, Apakah Sepenuhnya Nyata?

4 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 4 Desember 2024   10:40 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: lamanriau.com)

Ipar adalah Maut (2024) merupakan film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini sukses membuat para penonton hanyut ke dalam alur cerita hingga geregetan dengan para tokoh di dalamnya. Realita bahwa film ini adalah kisah nyata membuat emosi para penonton semakin menjadi-jadi. 

Isu yang diangkat dalam film ini adalah perselingkuhan, akting dari para tokoh sangat mendalami peran. Adapun tokoh utama dari film ini, yaitu Nisa diperankan oleh Michelle Ziudith, Mas Aris diperankan oleh Deva Mahenra, dan Rani diperankan oleh Davina Karamoy. 

Mereka bertiga beradu akting dengan sangat manis, Michelle Ziudith berhasil memerankan Nisa sebagai istri yang saleh, taat agama, dan sangat sayang dengan suaminya, Aris dan adiknya, Rani. Begitu pula Deva Mahenra yang mampu memerankan kepribadian Mas Aris yang tidak tertebak, serta Davina Karamoy yang begitu menjiwai menjadi seorang pelakor. 

Kisah awal dari film ini adalah pertemuan Nisa dan Mas Aris di suatu kampus. Posisinya Nisa sebagai mahasiswa dan Mas Aris sebagai dosen muda, akibat suatu insiden mereka akhirnya berkenalan. Perkenalan Nisa dan Mas Aris terus berlanjut hingga keduanya saling jatuh cinta, menikah, dan memiliki satu buah hati. Seiring berjalannya waktu, Rani yang merupakan adik kandung Nisa, harus tinggal bersama dengan keluarga kecil Nisa. 

Semua kejadian tak mengenakan berawal dari sini. Akibat keperluan pekerjaan, Nisa harus sering meninggalkan rumah dan pergi keluar kota. Di rumah hanya tersisa Mas Aris, Rani dan Raya, anak Nisa dan Mas Aris. Lama-kelamaan, Rani dan Mas Aris semakin dekat dan pada akhirnya mereka berselingkuh bahkan sampai berhubungan badan. 

Nisa pun menyadari perubahan sikap dari Mas Aris, ia mencurigai suaminya dan berupaya mencari tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi. Dengan segala cara yang telah dilakukan, Nisa pun mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh hingga berhubungan badan dengan adiknya sendiri.  

Itu kira-kira penggambaran kisah yang terjadi dalam film Ipar adalah Maut (2024). Meskipun diadaptasi dari kisah nyata, adegan-adegan yang ditampilkan dalam film tidak sepenuhnya sama dengan realita yang terjadi.

 Menurut keterangan narasumber pada podcast Denny Sumargo, Mas Aris dan Rani tetap berselingkuh bahkan saat Rani sudah menikah. Tayangan mengenai hal tersebut tidak ada di dalam film. Mas Aris juga sebenarnya bukanlah seorang dosen, melainkan seorang pegawai swasta. Hal ini berbeda dengan apa yang ditampilkan pada film. 

Ada banyak faktor yang menentukkan apakah sebuah film diadaptasi sepenuhnya dari kisah nyata dan karya sastra atau justru kisah nyata dan karya sastra hanya digunakan sebagai acuan saja tanpa meniru secara detail. 

Berdasarkan konsep film adaptasi, terdapat 2 aspek adaptasi film yaitu fidelity atau kesetiaan dan kontekstualitas-intertekstualitas. Aspek fidelity yaitu proses adaptasi film secara detail mengikuti naskah karya sastra tanpa mengubahnya sedikitpun. Sebaliknya, aspek kontekstualitas-intertekstualitas merupakan proses adaptasi film yang hanya menjadikan naskah aslinya sebagai acuan tanpa meniru secara rinci (ada improve pada alur cerita) (Stam, 2000).  

Ipar adalah Maut (2024) termasuk dalam aspek kontekstualitas-intertekstualitas, yang mana jalan cerita pada film tidak sepenuhnya sama dengan kisah nyata. Terdapat beberapa kemungkinan mengapa sutradara memilih untuk melakukan pengubahan dalam alur cerita, salah satunya agar tokoh asli tidak mudah terungkap di hadapan publik. 

Bagaimanapun juga, kerahasiaan tokoh asli perlu dijaga untuk menghargai privasi mereka, ditambah isu perselingkuhan adalah isu yang sensitif dan kontroversial. 

Meskipun tidak sepenuhnya mengikuti kisah nyata, keberhasilan film ini patut diapresiasi. Perubahan yang diterapkan tidak serta-merta membuat inti cerita yang ingin disampaikan hilang begitu saja. Hanung Bramantyo berhasil mengemas film ini dengan sedemikian rupa hingga membuat para penonton hanyut terbawa ke dalam arus cerita film. Ini dibuktikan dengan ramainya pembahasan mengenai Ipar adalah Maut (2024) di berbagai platform media sosial. 

Viralitas dari film ini sudah cukup menjawab betapa suksesnya film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun