Mohon tunggu...
Ida DayuAsti
Ida DayuAsti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Share somthing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Charity Melalui Seni, Kolaborasi Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan ARCHA Project

12 Desember 2022   20:01 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:17 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theresia Diah Widiastuti Founder ARCHA. Sumber: Dokpri

Saat ini, aksi kemanusian seperti kegiatan amal untuk membantu sesama sangat dibutuhkan. Banyak sekali orang-orang diluar sana yang membutuhkan bantuan dari kita sebagai masyarakat yang peduli akan cinta kasih sesama manusia. 

Pada tanggal 26 November 2022 kemarin, sekelompok mahasiswa Universita Atma Jaya Yogyakarta melakukan kegiatan charity atau kegiatan  dengan berkolaborasi bersama Archa Project bertajuk "Dakara Charity Project."

Dakara Charity Project 

Dakara Charity Project merupakan acara yang terbentuk atas dua kolaborasi mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan Archa Project. 'Dakara' diambil dari Bahasa  Sansekerta, yang berartikan 'sepanjang masa'. Dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi orang yang membutuhkan dan tidak lekang oleh waktu. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan amal yang berfokus pada pencarian dana melalui penjualan totebag yang didesain langsung oleh para seniman yang tergabung dalam Archa Project. 

Dakara Charity Project melibatkan beberapa seniman muda berbakat yang dimana karya-karya mereka berupa seni lukis akan diaplikasikan menjadi desain utama totebag yang digunakan untuk sumber utama penggalangan dana dalam kegiatan ini. Langkah ini merupakan salah satu ide kreatif yang mampu menyatukan seni dan kegiatan kemanusiaan, sehingga seni dapat dimaknai dan diapresiasi lebih tinggi oleh masyarakat. 

Kegiatan diselenggarakan di Enchante Coffee Yogyakarta pada 26 November 2022 dengan menggelar pameran untuk menampilkan karya seni lukis yang dituang kedalam media yang lebih dekat dengan anak muda pada saat ini yaitu totebag. 

Dakara Charity Project dibuka dengan sambutan dari dua orang hebat yang banyak membantu untuk teralisasikanya kegiatan seni dan amal ini. Sambutan dibuka oleh Mas Yanda selaku pemilik Enchante Coffee yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Dakara Charity Project. Setelah sambutan hangat yang diberikan oleh Mas Yanda, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Theresia Diah Widiastuti selaku dosen pembimbing dan juga founder dari Archa Project . 

Setelah memberikan sambutan oleh kedua orang yang cukup penting dalam acara ini, selanjutnya acara utama dari Dakara Charity Project bertajuk "Artist Talk." Dalam sesi ini menghadirkan tiga seniman muda berbakat dari ARCHA, sekaligus menjadi pihak yang juga terlibat dalam proses pembuatan totebag. Keuntungan penjualan totebag ini akan digunakan sebagai bantuan amal yang diserahkan kepada Yayasan Jogja Disability Arts. 

Sesi Artist Talk. Sumber: Dokpri
Sesi Artist Talk. Sumber: Dokpri

Yayasan Jogja Disability Arts merupakan yayasan yang bergerak pada bidang seni khususnya pelaku seni disabilitas. Dikarenakan semangat yang terus tumbuh mereka terus memberikan kepedulian terhadap perkembangan seni dan budaya Indonesia tanpa menghiraukan keterbatasan yang mereka punya untuk menciptakan karya seni tersebut. 

Melihat visi dan misi dari Yayasan Jogja Disability Art sejalan dengan tujuan diselenggarakannya Dakara Charity Project yakini salah satunya untuk memberikan perhatian lebih terhadap produk seni ataupun pelaku seni di Indonesia, seluruh panitia Dakara Charity Project memutuskan untuk membantu serta mendukung teman-teman yang tergabung ke dalam Yayasan Jogja Disability Art dengan menyumbangkan keuntungan penjualan totebag yang diserahkan kepada Yayasan. Sehingga acara ini dibuat untuk pelaku seni dan juga ditujukan kembali untuk mereka yang memiliki kemauan besar untuk menjaga dan melestarikan seni di Indonesia dengan bentuk yang majemuk dan beragam. 

Desain Totebag dari Seniman Muda. Sumber: Dokpri
Desain Totebag dari Seniman Muda. Sumber: Dokpri

Dakara Charity Project ditutup dengan penampilan live music yang dibawakan oleh band KOPAI yang anggotanya merupakan mahasiswa berbakat dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dapat dilihat bahwa banyak sekali peran anak muda ikut berpartisipasi untuk berhasilnya acara ini diselenggarakan menunjukan antusiasme seni di kalangan anak muda belum sepenuhnya padam. 

Dakara Charity Project diselenggarakan oleh Febian Apta Yudia H sebagai project manager serta  sepuluh  mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melahirkan kegiatan seni dan kemanusiaan ini. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun