Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saya Terpilih Ke Amerika, Kak.

24 Januari 2025   08:11 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu saya mendampingi seorang sahabat di NTT, untuk mencoba sebuah beasiswa yang bernama YSEALI AFP. Sonya, nama sahabat yang mencoba ini. Ia menemukan informasi tersebut di grup WA Beasiswa Timur, dan terpikir untuk mendaftar.

YSEALI AFP adalah sebuah program pertukaran mahasiswa atau fresh graduate yang baru lulus kuliah dalam 4 tahun terakhir. Dan yang terpilih, akan belajar selama 5 minggu ke universitas/perguruan tinggi di Amerika Serikat, juga melakukan kegiatan pelayanan masyarakat, studi tour pendidikan dan belajar dalam beragam workshop. Semua biayanya gratis dari pemerintah AS.

Saya mendorongnya untuk ikut saja, peluang terbuka bagi yang mau mencoba. Benar saja, ia pun meminta bantuan untuk saya mereview esai yang sudah dibuatnya. Beberapa kali kami berdiskusi melalui zoom, juga saya pun memberi masukan-masukan yang harapannya bisa mempertajam uraian yang telah dibuatnya.

Hingga akhirnya, datang kembali pesan bahwa dia lolos tahap wawancara. Wah, berita gembira ucap saya. Kami pun berlatih wawancara dan mempersiapkan beragam skenario yang mungkin terjadi. Pada mulanya, dia akan tetap berkegiatan seharian di saat sesi wawancara tersebut, tetapi saya memberi saran bahwa sebaiknya ia libur saja, minta ijin tak bisa berkegiatan di hari tersebut. Toh, ijinnya hanya satu hari.

Selain itu, agar wawancaranya nanti bisa lebih nyaman, saya menyarankannya menyewa sebuah tempat, kamar penginapan atau hotel yang tenang, sehingga ia bisa fokus dalam wawancara tersebut.

Ketika akhirnya wawancaranya pun terlewati, ia merasa bersyukur mengikuti masukan-masukan yang membantunya. Hingga kemarin, datang kiriman pesan pada WA saya:

Selamat pagi, Kak Dayu. Mohon maaf mengganggu waktunya.

Puji Tuhan, saya lulus program YSEALI AFP tahun ini, Kak. Huhu, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya, Kak Dayu.

Setelah ini akan ada pengurusan visa dan lain-lain. Mohon doanya juga ya, Kak, supaya semuanya dapat diurus dan berjalan dengan lancar.

Semoga Kak Dayu selalu sehat dan diberikan keberkahan. Terima kasih banyak, Kak Dayu.

     Tangkapan layar pesan via WA (sumber pribadi)
     Tangkapan layar pesan via WA (sumber pribadi)
                          

Sungguh sebuah berita gembira di pagi hari. Siangnya, ada sebuah kabar lainnya bahwa salah satu relawan Beasiswa Timur, Siena, juga mencoba beasiswa ini dan berhasil meraihnya.

Perasaan bahagia hadir kemarin, saya senang sekali. Meski saya sendiri belum pernah ke luar negeri seumur hidup, melihat mereka yang saya dampingi mendapatkan kesempatan tersebut, aih senangnya tak terkira buat saya. 

Bisa jadi percobaan daftar beasiswa YSEALI AFP itu tidak sekali daftar langsung diterima. Tetapi jika gagal mencoba, mereka akan memikirkan langkah baru untuk coba kembali. Keduanya mengingatkan saya pada pesan "tidak ada yang namanya gagal, yang ada hanyalah umpan balik," dari pemateri kelas NLP yang pernah saya ikuti bertahun silam.

Sekali lagi, selamat buat Sonya, juga Siena, semoga lancar belajarnya. Semangat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun