"Aku membayangkan surga sebagai semacam perpustakaan." - Jorge Luis Borges
TBM atau taman bacaan masyarakat adalah sebuah istilah yang sudah tak asing bagi kita, di tengah menjamurnya beragam inisiatif literasi, terutama di Tanah Papua. TBM, dikenal dapat menjadi sumber bacaan dan pembelajaran bagi masyarakat umum, yang juga berfungsi sebagai pusat belajar, bermain, rekreasi, dan pelestarian budaya.Â
Ia juga memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat dengan menyediakan berbagai sumber informasi dan mendukung program pendidikan non-formal. Misalnya dengan menyediakan beragam buku mulai dari pelajaran, ensiklopedia, biografi, novel, komik, dan karya fiksi lainnya, hingga menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan untuk membaca, hingga belajar.
Tentang Pinjam Pustaka
Sebagai tempat membaca, menarik sekali untuk melihat bagaimana sebuah taman baca mengelola koleksi bacaannya, yang bisa jadi bertambah karena donasi, atau berkurang karena dipinjam dan tak balik. Yang berarti ada pergerakan dinamis dari jumlah buku di taman baca.Â
Oleh karena itu, menggunakan contoh taman baca yang kami kelola di Sorong, yaitu Pinjam Pustaka, ada sebuah evaluasi bacaan yang kami lakukan di sana, dengan dibantu 4 orang relawan. Pinjam Pustaka sendiri dibuka pada Januari 2021 di tengah pandemi COVID-19, awalnya menawarkan layanan peminjaman dan membaca, terutama untuk anak-anak. Dukungan besar datang dari BTS Army Indonesia yang mendonasikan buku anak-anak yang bagus mutunya. Bertempat di ruang tamu kecil dan kemudian pindah ke ruang yang lebih besar pada pertengahan 2022 bekerja sama dengan Toki-Toki.
Walau hanya buka tiap Sabtu, ada cukup banyak pengunjung yang datang tiap minggunya. Tiap akhir pekan ada 0-15 pengunjung setiap minggunya, terutama anak-anak dan orang tua. Selain menyediakan layanan pinjam dan baca buku, sejak didirikan, Pinjam Pustaka telah melaksanakan 44 kegiatan online dan offline dengan 678 peserta, menerima total 2011 kunjungan, dan meminjamkan 281 buku. Taman bacaan ini juga memiliki buku kolaboratif dan 15 video mendongeng di Instagramnya @Pinjam Pustaka, yang memiliki 3.943 pengikut.
Setiap ada yang tanya, berapa banyak buku bacaan di PinjamPustaka, biasanya kami hanya mengira saja. Itu sebabnya, kami rasa evaluasi koleksi buku Pinjam Pustaka sangat diperlukan untuk melihat jumlah, sebaran tema, jenjang dan nantinya bermanfaat sebagai pemetaan agar koleksi bacaan tetap relevan bagi pembaca. Selain itu ealuasi ini juga menyoroti pentingnya pencatatan yang baik dan evaluasi rutin untuk meningkatkan layanan dan dampak perpustakaan, serta membantu pengunjung dan pembaca TBM menemukan buku dengan lebih mudah.
Mulanya kami pernah melakukan pendataan koleksi menggunakan pendekatan yang sangat sederhana, yaitu melihat contoh buku Unicef, juga Room to Read yang menggolongkan bacaannya menggunakan contoh simbol hewan atau level dalam tiap kenaikan tingkat kesulitan bacaan. Kali ini, kami coba menggunakan pendekatan yang mengikuti acuan referensi katalogisasi buku dari Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 30 Tahun 2022.
Bagaimana caranya?
Proses evaluasi buku di Pinjam Pustaka melibatkan empat relawan. Dua relawan bertugas memeriksa setiap buku dengan cermat, menilai kondisi fisik, akurasi konten, dan relevansi bagi pembaca sesuai tingkat referensi. Dua relawan lainnya memberi label buku dengan kategori yang sesuai, seperti fiksi, non-fiksi, pendidikan, atau referensi, dan menempatkannya kembali di rak yang tepat untuk memastikan akses yang mudah bagi pengunjung.
Langkah pertama adalah menyiapkan tujuh label berbeda untuk mengklasifikasikan buku:
- Label A: Buku untuk pembaca pemula.
- Label B1, B2, B3: Buku untuk pembaca pemula tingkat pertama, kedua, dan ketiga.
- Label C: Buku untuk pembaca menengah.
- Label D: Buku untuk pembaca tingkat menengah dengan konten yang lebih dalam.
- Label E: Buku untuk pembaca mahir.
Langkah kedua adalah mengeluarkan semua buku dari rak dan menempatkannya di lantai untuk penilaian yang lebih efisien. Buku-buku diperiksa satu per satu, menilai kondisi fisik, relevansi topik, tingkat kesulitan bahasa, dan usia pembaca target. Setelah penilaian, buku-buku dikumpulkan di dekat papan label yang relevan untuk membantu pengorganisasian sesuai kategori bacaan mereka. Buku-buku kemudian diberi label yang mencakup tingkat membaca dan informasi lain seperti genre atau topik utama. Akhirnya, buku-buku yang telah diberi label ditempatkan kembali di rak secara strategis untuk memastikan bahwa buku yang sering dicari mudah diakses.
Dari perkiraan awal 2000 buku secara total, ternyata koleksi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pinjam Pustaka mencakup 1,365 buku dalam berbagai literatur dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Koleksi ini mencakup berbagai genre dan topik, memenuhi minat dan kebutuhan bacaan pengunjung yang beragam. Sebagian besar buku ini dalam kondisi baik, menunjukkan perawatan dan pengelolaan yang baik dari koleksi oleh perpustakaan.
Apa temuannya?
Kami menemukan beberapa temuan penting mengenai jumlah dan tingkat membaca buku di Pinjam Pustaka. Buku-buku Tingkat A, yang mencakup 8% dari koleksi, dirancang untuk pembaca pemula dengan kalimat sederhana dan pola berulang, sehingga cocok untuk anak kecil atau individu yang baru mulai membaca. Selanjutnya, buku-buku Tingkat B1 mencakup 11% dari koleksi, mendukung pembaca yang sedang berkembang dengan menawarkan lebih banyak kompleksitas dalam kosakata dan struktur kalimat.
Untuk pembaca dengan kemahiran dasar, buku Tingkat B2 mencakup 12% dari koleksi, menawarkan konten yang lebih menantang dan kosakata yang lebih luas. Demikian juga, buku Tingkat B3, yang juga mencakup 12% dari koleksi, menyajikan bahasa dan tema yang semakin canggih, mendorong keterlibatan dan pemahaman yang lebih dalam. Adapun buku-buku Tingkat C, D, dan E mencakup 57% dari koleksi, cocok untuk pembaca tingkat menengah hingga mahir. Buku-buku ini menawarkan berbagai genre dan topik, ditandai dengan kosakata yang maju, struktur kalimat yang kompleks, dan tema yang bernuansa.
Oleh karenanya, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun target utama dari buku-buku yang kami koleksi adalah untuk pembaca awal dan pemula, terdapat jumlah buku yang cukup banyak untuk pembaca tingkat menengah hingga lanjutan. Oleh karena itu, Pinjam Pustaka perlu mempertimbangkan kegiatan tambahan untuk melibatkan pembaca di semua tingkat.
Apa maknanya?
Ada empat temuan utama terkait jumlah dan tingkat membaca buku di Pinjam Pustaka. Pertama, hanya ada 113 buku Tingkat A yang tersedia untuk pembaca pemula, mencakup 8% dari total koleksi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengingat tingginya permintaan akan buku anak-anak yang sesuai dengan audiens target mereka. Ketidakseimbangan ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan pada donasi untuk mendapatkan buku anak-anak. Untuk mengatasi masalah ini, Pinjam Pustaka bisa membeli buku anak-anak Tingkat A atau memulai penggalangan donasi khusus melalui media sosial mereka.
Kedua, sebagian besar buku berada di Tingkat C, dengan 315 buku atau 23% dari total koleksi. Buku-buku ini didominasi oleh komik seperti Doraemon, Agen Polisi 212, dan Donald Bebek, serta seri Geronimo Stilton dan ensiklopedia anak-anak. Kehadiran buku-buku ini dipengaruhi oleh kemudahan menemukannya dan harganya yang relatif terjangkau, sehingga sering menjadi donasi ke Pinjam Pustaka.
Ketiga, proses evaluasi ini memerlukan keterlibatan yang konsisten dari banyak individu dan memakan waktu enam bulan. Evaluasi ini sangat penting sebagai dasar bagi taman bacaan untuk berkembang lebih lanjut. Meskipun memerlukan waktu dan usaha, evaluasi rutin dan awal dapat menghindari kesulitan yang lebih besar di kemudian hari. Ini jadi catatan penting teman-teman pengelola taman baca, lakukan pemetaan sedari dini.
Keempat, 43% dari koleksi buku adalah untuk pembaca awal dan pemula, sementara 57% untuk pembaca tingkat menengah dan lanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan pembaca di semua tingkat. Misalnya, mendirikan klub membaca senyap atau mengorganisir kelas membaca kelompok dapat menarik dan melibatkan pembaca di berbagai tingkat kemahiran.
Apa yang menarik?
Evaluasi Taman Bacaan Pinjam Pustaka di Kota Sorong menunjukkan ketidaksesuaian antara misi berfokus pada anak-anak dan koleksi bukunya. Hanya 8% dari koleksi adalah buku Tingkat A, meskipun permintaan tinggi untuk buku anak-anak. Ketidakseimbangan ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan pada donasi dan kelangkaan toko buku di Papua. Pinjam Pustaka perlu mempertimbangkan membeli lebih banyak buku anak-anak atau memulai penggalangan donasi melalui media sosial.
Sebagian besar koleksi (23%) adalah buku Tingkat C, didominasi oleh komik populer seperti Doraemon, Agen Polisi 212, dan Donald Bebek, serta seri pendidikan seperti Geronimo Stilton dan ensiklopedia anak-anak. Buku-buku ini mudah diakses dan sering didonasikan karena ketersediaannya dan harga yang terjangkau.
Hal ini memerlukan dedikasi konsisten dari relawan selama enam bulan, meskipun tampak sederhana. Meskipun 43% koleksi adalah untuk pembaca awal dan pemula, 57% untuk pembaca menengah hingga lanjutan. Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan semua tingkat pembaca, seperti klub membaca atau kelas membaca kelompok, untuk meningkatkan perannya dalam komunitas.
Sebuah simpulan
Evaluasi Pinjam Pustaka di Kota Sorong menunjukkan ketidaksesuaian antara misi yang berfokus pada anak-anak dan koleksi bukunya. Hanya 8% dari koleksi adalah buku Tingkat A, padahal permintaan akan buku anak-anak tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan pada donasi dan kelangkaan toko buku di Papua. Untuk mengatasi ini, Pinjam Pustaka bisa membeli lebih banyak buku anak-anak atau menggalang donasi melalui media sosial. Sebagian besar koleksi (23%) adalah buku Tingkat C, didominasi oleh komik populer dan ensiklopedia anak-anak, yang sering didonasikan karena ketersediaannya dan harga yang terjangkau.
Di lain sisi, tak mudah juga bisa konsisten selama beberapa bulan, melakukan evaluasi ini, meskipun tampak sederhana. Ketidaksesuaian lainnya adalah bahwa 43% koleksi untuk pembaca pemula dan 57% untuk pembaca menengah hingga lanjutan. Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan semua tingkat pembaca, seperti mendirikan klub membaca atau kelas membaca kelompok, untuk meningkatkan perannya dalam komunitas.
Menutup tulisan ini, mengutip Jorge Luis Borges: "Aku membayangkan surga sebagai semacam perpustakaan." Besar harapan, apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat buat teman pengelola lain, sekaligus menjadi upaya bersama agar taman baca dapat menjadi surga membaca bagi semua pembaca, menciptakan ruang di mana imajinasi dan pengetahuan bertemu.
Nb: Tulisan ini adalah tulisan populer dari penelitian yang kami lakukan dan dapat dibaca pada jurnal ilmiah Khizanah al-Hikmah terindeks Sinta 2, di sini.
Teman-teman taman baca juga dapat membuat penelitian seperti ini, jika membutuhkan caranya, kami senang bisa berbagi. Semoga membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H