Kedua, sebagian besar buku berada di Tingkat C, dengan 315 buku atau 23% dari total koleksi. Buku-buku ini didominasi oleh komik seperti Doraemon, Agen Polisi 212, dan Donald Bebek, serta seri Geronimo Stilton dan ensiklopedia anak-anak. Kehadiran buku-buku ini dipengaruhi oleh kemudahan menemukannya dan harganya yang relatif terjangkau, sehingga sering menjadi donasi ke Pinjam Pustaka.
Ketiga, proses evaluasi ini memerlukan keterlibatan yang konsisten dari banyak individu dan memakan waktu enam bulan. Evaluasi ini sangat penting sebagai dasar bagi taman bacaan untuk berkembang lebih lanjut. Meskipun memerlukan waktu dan usaha, evaluasi rutin dan awal dapat menghindari kesulitan yang lebih besar di kemudian hari. Ini jadi catatan penting teman-teman pengelola taman baca, lakukan pemetaan sedari dini.
Keempat, 43% dari koleksi buku adalah untuk pembaca awal dan pemula, sementara 57% untuk pembaca tingkat menengah dan lanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan pembaca di semua tingkat. Misalnya, mendirikan klub membaca senyap atau mengorganisir kelas membaca kelompok dapat menarik dan melibatkan pembaca di berbagai tingkat kemahiran.
Apa yang menarik?
Evaluasi Taman Bacaan Pinjam Pustaka di Kota Sorong menunjukkan ketidaksesuaian antara misi berfokus pada anak-anak dan koleksi bukunya. Hanya 8% dari koleksi adalah buku Tingkat A, meskipun permintaan tinggi untuk buku anak-anak. Ketidakseimbangan ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan pada donasi dan kelangkaan toko buku di Papua. Pinjam Pustaka perlu mempertimbangkan membeli lebih banyak buku anak-anak atau memulai penggalangan donasi melalui media sosial.
Sebagian besar koleksi (23%) adalah buku Tingkat C, didominasi oleh komik populer seperti Doraemon, Agen Polisi 212, dan Donald Bebek, serta seri pendidikan seperti Geronimo Stilton dan ensiklopedia anak-anak. Buku-buku ini mudah diakses dan sering didonasikan karena ketersediaannya dan harga yang terjangkau.
Hal ini memerlukan dedikasi konsisten dari relawan selama enam bulan, meskipun tampak sederhana. Meskipun 43% koleksi adalah untuk pembaca awal dan pemula, 57% untuk pembaca menengah hingga lanjutan. Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan semua tingkat pembaca, seperti klub membaca atau kelas membaca kelompok, untuk meningkatkan perannya dalam komunitas.
Sebuah simpulan
Evaluasi Pinjam Pustaka di Kota Sorong menunjukkan ketidaksesuaian antara misi yang berfokus pada anak-anak dan koleksi bukunya. Hanya 8% dari koleksi adalah buku Tingkat A, padahal permintaan akan buku anak-anak tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan pada donasi dan kelangkaan toko buku di Papua. Untuk mengatasi ini, Pinjam Pustaka bisa membeli lebih banyak buku anak-anak atau menggalang donasi melalui media sosial. Sebagian besar koleksi (23%) adalah buku Tingkat C, didominasi oleh komik populer dan ensiklopedia anak-anak, yang sering didonasikan karena ketersediaannya dan harga yang terjangkau.
Di lain sisi, tak mudah juga bisa konsisten selama beberapa bulan, melakukan evaluasi ini, meskipun tampak sederhana. Ketidaksesuaian lainnya adalah bahwa 43% koleksi untuk pembaca pemula dan 57% untuk pembaca menengah hingga lanjutan. Pinjam Pustaka perlu merumuskan strategi baru untuk melibatkan semua tingkat pembaca, seperti mendirikan klub membaca atau kelas membaca kelompok, untuk meningkatkan perannya dalam komunitas.
Menutup tulisan ini, mengutip Jorge Luis Borges: "Aku membayangkan surga sebagai semacam perpustakaan." Besar harapan, apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat buat teman pengelola lain, sekaligus menjadi upaya bersama agar taman baca dapat menjadi surga membaca bagi semua pembaca, menciptakan ruang di mana imajinasi dan pengetahuan bertemu.