Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Marmulia Siahaan: Pena di Tangan Sang Penulis

25 Mei 2022   15:05 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:23 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Marmulia Siahaan

Membaca juga menjadi hal yang menyenangkan untuknya, sebab bisa saja ketika bertemu dengan seorang teman baru yang juga membaca buku, dan bukunya pernah dirinya baca. Ini membuat obrolannya nyambung. Dengan begitu pengalaman membaca bisa membuat obrolan mengalir menyenangkan.

Tapi tidak hanya itu, dirinya merasa membaca menjadi hal yang sangat penting dan tidak sekadar membuat obrolan menyenangkan. "Iya benar bukan saya rasa lagi itu saya alami betul apalagi membaca itu membantu saya untuk berpikir lebih apa ya membuat tingkat pengertian saya lebih tajam dan apalagi dengan buku-buku yang memiliki alur bolak-balik sudah masa depan kembali ke masa belakang, misalnya. 

Hal itu betul-betul membantu saya untuk menarik benang merah dan juga menghubungkan cerita."

"Membaca membantu saya untuk memahami apa yang terjadi dalam kehidupan nyata, karena mengasah pemikiran kita untuk menghubungkan atau memasang puzzle pada bagian yang terhilang. "

Marmulia merasa bahwa buku bisa menjadi investasi terbaik kita sebagai manusia, atau semacam investasi jangka panjang. Untuk menyukai membaca, kita bisa memulainya dari buku-buku yang kita senangi dulu, hal ini akan jadi fondasi yang baik.

"Bermula dari buku yang sedikit halamannya, ceritanya ringan dan kemudian naik level lagi ke buku-buku yang mungkin  mengajak kita berpikir lebih dalam dan aja kita bertanya-tanya dan sampai kemudian itu akan jadi kebiasaan. 

Dan ketika kita sudah punya kebiasaan baca yang baik, kita akan selalu merasa ada buku yang kurang di rak buku kita. Dan itu perlu dicari, dan dibaca. Pertanda baik." Terangnya lagi.

Selama menjadi pendidik di Bokondini, tinggal dan menyatu pada keseharian masyarakat di sana dia melihat bahwa karakter masyarakatnya adalah pekerja keras. 

Dia belajar banyak dari karakter pekerja keras masyarakat tersebut. Karena karakter yang baik, menjadi salah satu hal yang bisa mendukung keberhasilan anak di masa depan.

"Membaca, menjadi sebuah kebiasaan baik yang dapat mendukung perkembangan karakter ini,"pungkasnya. (Dayu Rifanto)

*
Tentang Marmulia Siahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun