Oleh : Gody Usnaat.
Di tahun 2015 saya (Gody Usnaat) dan Kakz Dayu Rifanto serta Nusantara Sehat 1 bikin rumah baca: rumah baca itu kemudian kami kas nama Rumah Baca Jendela Semografi. Suatu saat, saya bertanya pada Dokter Lilis Irene Sinambela "Apakah akan ada perubahan bila kita bikin ini rumah baca?"
Dokter tatap saya, dan bilang " Pak Guru, pasti ada perubahan, kalau tak ada perubahan untuk apa kita bekerja"Â
Dokter dia jawab saya dengan suara keras macam angin kencang begitu, bikin atap seng rumah puskesmas tacungkil.Â
Kata-kata itu terus saya ingat sampai sekarang. Saya lalu menulis hasil wawancara itu di laptop dan sesekali saya baca.
Dokter Lilis itu ketua tim Nusantara sehat 1. Di distrik web mereka kerja selama 2 tahun. Mereka sempat alami jalan kaki ke Semografi; di distrik ini, mereka tak hanya bergerak di bidang kesehatan tapi juga bersama kami terlibat untuk masuk ke dunia pendidikan.Â
Bagi mereka pendidikan itu harga mati bagi perubahan.
Perubahan itu perlahan mulai terasa; di Semografi, pun di kampung-kampung lain, tentu ini berkat banyak orang yang dengan caranya terus berusaha untuk membenahi dunia pendidikan dan mengarahkan anak -anak didik untuk terus bercita-cita.
Tentang cita-cita, kemarin saat kunjungan ke Dusun Pabrab, seorang Bapa dia bilang ke saya dan Ade Yanto "Anak guru, Marsel sudah sekolah di Bandung" Bapa dia bilang lagi, "Marsel sekolah untuk bongkar-bonagkar pesawat." Sa kaget dengan berita ini.Â
Dan kami tambah kaget lagi Bapa dia bilang ke kami bahwa "Bandung itu di belakang Yogyakarta".