Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bernardus Yewen: Niat dan Kesungguhan Belajar

1 Februari 2022   14:18 Diperbarui: 1 Februari 2022   14:23 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada foto terlihat Bernardus sedang berlatih berbagi cerita di depan peserta lainnya (Sumber : Dayu Rifanto. )


"Abang, sa boleh ikut lagi pelatihan ini kah?" - Bernardus Yewen

Ia mendaftarkan dirinya mengikuti kelas belajar, saat pertama kali saya membuat kelas belajar mengoperasikan MS Words. Saya pun mulai mengenal namanya.

Walau akhirnya pada saat kelas berlangsung, saya tak menemukan ia hadir pada kelas kecil yang kami buat di taman baca Pinjam Pustaka.

Saya pun mulai melupakan anak muda ini. Hingga suatu ketika, ada pesan masuk pada WA "Abang, buku dijual kah. Saya mau beli untuk baca?"- saya cek, ternyata dari anak muda yang dulu mau belajar komputer.

Biasanya, ada yang sekedar bertanya, lalu menghilang. "Abang, nanti saya beli buku itu. Alamatnya di mana kah?" Tapi anak muda ini, rasanya berbeda. Begitu saya jelaskan tempatnya di mana, ia menyanggupi akan datang.

"Ow, oke abang, besok siang nanti sa ke situ."
Apakah dia betul akan datang? Wah ternyata, betul datang.

Saya keluar di jalan, dan menemukannya sedang menunggu pada sudut jalan. Sa lambaikan tangan, ia mendekat.

"Mari masuk, duduk di dalam" kami dua masuk dan duduk bercerita.

Kami berkenalan kembali, setelah sebelumnya hanya lewat WA.
"Bernardus Yewen, masih sekolah" katanya pada saya.

"Oh masih SMA? Wah mantap sudah. Kalau saya sendiri lahir dan besar di Nabire, tapi sekarang tinggal di Sorong" saya menjelaskan singkat tentang diri padanya.

Ternyata Bernard tinggal di Aimas, Kabupaten Sorong. Ia naik angkot untuk sampai ke tempat saya.

Angkotnya tentu saja harus ngetem, dan menunggu banyak orang untuk naik. Sehingga waktu tempuhnya bisa 30-50an menit untuk sampai di tujuan.

Mengapa saya mengetahuinya? Sebab beberapa kali saya menggunakan angkot tersebut, juga Istri saya, beberapa bulan di Sorong rutin menggunakan angkot tersebut, saat ia harus mengajar di kampusnya di kilo 22.

Pertemuan perdana ini membuat kami bertemu kembali, pada saat ia melihat status WA saya, yang akan berbagi bersama Yayasan Sekolah Bisnis Papua, dan ia ingin ikut. Kali kedua bertemu.

Sabtu lalu, ia datang kembali pada pelatihan public speaking yang kami selenggarakan di Taman Baca. "Sa senang sekali bisa ikut seperti ini, macam langsung latihan jadi lebih mudah dimengerti" ungkap Bernard.

Berawal dari membeli buku, berlanjut ke pertemuan-pertemuan belajar bersama. Anak muda yang menarik.

Sa doakan semoga dirimu mudah mencerna ilmu pengetahuan dan nantinya bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun