"Kamu tidak akan menjadi orang yang sama setelah membaca buku ini" kata seorang teman pada saya.Â
Karena dorongan rasa penasaran, saya memulai membaca buku ini.Dan benar saja buku ini sangat berkesan sekali.
Novel ini mengisahkan seorang muda bernama Santiago. Dia adalah penggembala domba. Suatu hari ia bermimpi secara berturut-turut menemukan harta karun di Piramida Mesir. Setelah bertemu dengan peramal Gipsi dan Melkisedek, raja Salem. Ia pun memutuskan untuk memulai perjalanan yang panjang. Perjalanan ini membuatnya harus berubah 180, membuatnya harus menjual semua dombanya dan menjadi seorang pengelana.Â
Bertemu orang baru dengan latar belakang mereka membuat ia belajar tentang nilai-nilai Kehidupan. Itu juga yang mengajarinya untuk melihat dunia dengan perspektif baru dan juga suatu hal yang penting belajar mendengarkan suara hati.
Dalam mengejar impian/cita-cita kita sering kali takut untuk melangkah karena di depan terlalu banyak ketidakpastian yang berujung pada keengganan untuk melangkah.Â
Karakter Santiago mengajarkan kita untuk mengejar impian sekarang. Jangan takut untuk mencoba hal baru, sekalipun nanti kamu gagal jangan patah semangat.Â
Teruslah maju dan ingat tujuan awal dalam melangkah. Adapun satu kutipan yang sangat saya sukai yaitu "Jangan menyerah pada rasa takutmu," (hlm.181)
Membaca buku novel ini mengingatkan kenangan saya sewaktu SD-SMP di Fakfak di masa saya setiap beberapa minggu sekali bersama teman-teman berkunjung ke perpustakaan umum untuk meminjam buku cerita. Membaca buku cerita itu mengaktifkan daya imajinasi.Â
Sudah lama saya hanya terpaku pada buku-buku pelajaran yang monoton dan buku novel ini seperti angin segar yang membuat saya nyaman dengan membaca buku.
Kebiasaan membaca buku itu sangat baik dan bisa dimulai sedini mungkin.