Kayaknya sering banget kita punya persepsi yang berbeda-berbeda tentang seseorang atau sesuatu kan? Biasanya kita sebut itu sebagai persepsi atau kemampuan kognitif untuk memproses informasi.
Tapi sebenarnya persepsi itu apa ya?
Ya, meski saya bukan psikolog (mohon direvisi kalau ada yang salah ditulisan ini) tapi saat sedang menyusun skripsi tema yang saya angkat berkaitan erat dengan persepsi.
Jadi kenapa bisa ada persepsi?
Persepi itu ada karena manusia yang memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya dengan akal yang dimilikinya.
Lalu manusia itu membuat penilaian terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya serta berpikir untuk memutuskan apa yang hendak dilakukan kemudian.
Nah, terus apa yang bisa melatarbelakangi persepsi dong?
Dalam proses menilai, manusia memiliki dua penilaian yaitu subjektik dan objektif.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman, pendidikan serta lingkungan sosial (Waidi, 2006 : 118)
Beberapa ahli juga memiliki pendapatnya sendiri tentang persepsi;
Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu (Gibson & Donely, 1994: 53).
selain itu persepsi juga dipahami sebagai sebuah proses menerima, menyeleksi, mengoragnisasikan, megartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada suatu objek, peristiwa atau permasalahan (Linda, 1998 : 248)
Jadi dapat disimpulkan jika berbagai hal bisa memengaruhi proses pembentukan persepsi seseorang baik disadari maupun tidak disadari.
Ada kalanya sulit bagi seseorang untuk membentuk persepsi karena hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman, diri sendiri, serta faktor eksternal seperti lingkungan sekita, masyarakat dan media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H