Mohon tunggu...
Anindya  Pryana
Anindya Pryana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mirisnya Nasib "Bunga"

4 Januari 2016   23:51 Diperbarui: 5 Januari 2016   00:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tampaknya dinas pariwisata yang ada di seluruh Indonesia mesti memberikan sosialisasi bagi para wisatawan yang ada. Bagaimana tidak sering kita lihat di televisi maupun secara langsung tidak sedikit dari wisatawan yang abai terhadap "peraturan" yang ada. Salah satu contoh kasus yang baru-baru ini terjadi di penghujung tahun 2015, banyak dari pengunjung taman bunga amaryllis yang merusak dengan sengaja bunga-bunga cantik yang ada dit taman tersebut.

Taman bunga amaryllis yang terletak di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta ini ramai menjadi perbincangan publik setelah ditemukan para pengunjung yang selfie dengan sengaja merusak bunga-bunga yang hanya mekar sekali setahun ini. Para pecinta selfie rasanya tak memiliki beban ataupun malu saat harus menginjak bunga tersebut.

Miris rasanya jika kita melihat pemandangan indah bunga-bunga itu rusak akibat ulah manusia itu sendiri, meski saya sadari bahwa tidak seluruh pengunjung yang melakukan perbuatan tidak bertanggungjawab seperti itu.

Namun hal seperti harusnya menjadi catatan yang tidiak bisa diabaikan begitu saja, pemerintah, pemilik area wisata serta pengunjung harus sama-sama bisa menjaga apa yang ada bukan justru sebaliknya.

Kita tidak ingin dikenal karena memiliki sikap bar-bar kan?

Mana kearifan lokal serta budi pekerti yang selama ini menjadi ciri khas bangsa?

Bagaimana kita mau menjaga bangsa ini, jika dari hal-hal kecil saja kita tidak bisa menjaganya. Bukankah perbuatan yang besar berwal dari perbuatan kecil yang terkadang dianggap sepele?

Paling tidak jika puluhan, ratusan atau ribuan orang tidak bisa menjaga keindahan serta kebersihan taman-taman yang ada di Indonesia ini, masih diri sendiri yang "ngeh" pada lingkungan yang ada.

Kita tidak inging hanya menjadi berkembang terus kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun