Tak ayal, ketiadaan bangunan sekolah membuat mereka melangsungkan di Balai Adat. Pada saat berlangsung aruh ganal (acara suci), mereka terdakang harus numpang di rumah warga atau di luar ruangan untuk kegiatan pembelajaran.
Sebanyak 22 peserta didik yang aktif belajar di Pendidikan Paket A itu. Semangat belajarnya pun begitu tinggi bagai barang mewah yang baru bisa dirasakan oleh warga.
Siang, sore, hingga malam silih berganti para peserta didik mendatangi guru untuk belajar membaca, menulis, berhitung, serta beragam wawasan umum ingin mereka pelajari.
“Walaupun jam mengajar biasanya pagi hingga siang. Akan tetapi, kapan pun mereka datang untuk belajar selalu kami layani,” jelas Uncit Kesuma.
Sesuai kesepakatan, Nurdin dan Uncit mengajar selama 15 hari dalam sebulan di Mangga Jaya itu. Sedangkan 15 harinya mereka libur untuk kembali ke keluarga di Batu Perahu, serta mengurus kebun dan ladangnya masing-masing.
Kesepakatan itu dibuat dengan pertimbangan akses yang begitu jauh, yakni sekitar 73 kilometer dari pusat Kota Barabai bertepatan dengan perbatasan Kabupaten HST-Kotabaru.. Kemampuan mereka berjalan menuju Mangga Jaya memerlukan dua hari perjalanan melintasi hutan belantara Pegunungan Meratus. Sedangkan orang baru dan masih awam empat hari baru bisa sampai.
Tak ada akses transportasi yang bisa digunakan. Satu-satunya akses hanya menggunakan jalan setapak yang tak jarang bisa bertemu binatang-binatang buas, seperti ular, babi hutan, harimau, bahkan beruang pun masih ada berkeliaran.
“Takut itu pasti ada, tapi dituntut oleh keadaan. Selalu bawa parang untuk berjaga-jaga apabila ada bertemu binatang buas,” tambah Uncit.
Segala ketakutan itu mereka lawan dengan semangat berbagi untuk mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus masa depan Mangga Jaya.
Terkadang, dalam diskusi bersama peserta didik sering terdengar beragam cita-cita yang ingin mereka capai. Mulai dari guru, TNI, dokter, pembakal/kepala desa sering mereka lontarkan. Akan tetapi, mimpi itu masih menjadi misteri sebuah tanda tanya besar bagaimana akses mereka untuk mencapainya.