Mohon tunggu...
Humas Lapas Leok
Humas Lapas Leok Mohon Tunggu... Operator - Lapas Kelas III Leok

Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lapas Leok: Penggilingan Jagung Hasil Panen, Langkah Nyata Pembinaan Kemandirian

3 Oktober 2024   12:54 Diperbarui: 3 Oktober 2024   12:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buol, 3 Oktober 2024 -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Leok Kanwil Kemenkumham Sulteng kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan warga binaan melalui kegiatan produktif di sektor pertanian. Pada hari ini, Lapas Leok menggelar kegiatan perontokan jagung hasil panen dari kebun lapas, yang melibatkan para Warga Binaan Pemasyrakatan (WBP) dalam proses tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan memberikan keterampilan kepada warga binaan. Dengan menggunakan alat sederhana, para warga binaan terlibat langsung dalam memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Proses perontokan jagung ini dilakukan secara bergotong-royong, menciptakan suasana kerja yang penuh semangat dan kebersamaan.

Kepala Lapas Leok, Galih Setiyo Nugroho, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan internal lapas, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan agar warga binaan memiliki keterampilan yang bisa diterapkan saat mereka kembali ke masyarakat.

"Program pertanian ini hasilnya cukup memuaskan, tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerja keras di antara warga binaan," ujar Galih Setiyo Nugroho.

Humas Lapas Leok
Humas Lapas Leok
Kegiatan ini diawasi langsung oleh Kepala Subseksi Pembinaan, Mohamad Yusran, yang turut memastikan setiap proses berjalan sesuai rencana dan para warga binaan mengikuti prosedur dengan baik. "Kami ingin memastikan semua berjalan lancar dan warga binaan mendapatkan manfaat maksimal dari program ini," kata Mohamad Yusran.


Hasil jagung yang dipanen sebagian besar akan digunakan di dalam lapas, sementara sebagian lainnya akan dipasarkan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan warga binaan bisa mendapatkan pengalaman yang berguna dan bermanfaat setelah menyelesaikan masa pidana mereka.

Warga binaan yang terlibat pun menyambut baik program ini. Mereka mengaku kegiatan pertanian ini memberi mereka kesempatan untuk belajar dan mempersiapkan diri lebih baik ketika kembali ke lingkungan masyarakat. "Saya merasa senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini, dan saya berharap ilmu yang saya dapat bisa berguna nanti," ungkap salah satu warga binaan.

Program pertanian di Lapas Leok telah menjadi salah satu program unggulan yang konsisten memberikan kontribusi positif, baik bagi warga binaan maupun lingkungan sekitarnya.

(Humas Lapas Leok)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun