Mohon tunggu...
Luh Wildayanti
Luh Wildayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Luh Wildayanti (2012061026)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pahlawan Garis Terdepan Indonesia

27 Juli 2022   11:23 Diperbarui: 27 Juli 2022   11:32 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi adalah masa dimana masyarakat indonesia bahkan seluruh dunia mulai menjalani hidup baru atau peraturan yang baru. Banyak masyarakat yang tidak siap dalam menjalani proses pandemi ini. Selain sulit, pandemi juga menyiksa masyarakat Indonesia. Penyebab adanya pandemi ini di karenakan virus covid_19 yang melanda Indonesia tepatmya pada tahun 2020 lalu. Covid-19 adalah virus berbahaya yang mudah menyebar dan mengganggu system pernafasan manusia.

Awal mulanya covid-19 ini atau sering di sebut dengan virus corona, itu pertama kali ada di wuhan, China pada tahun 2019. Banyak yang berkata bahwa virus ini memiliki gejalasa sesak nafas, demam, panas, sakit kepala yang berlebihan.

Namun banyak juga orang yang terjangkit virus ini tidak mengalami gejala itu, sehingga ketika sedang berkontak langsung dengan orang lain virus inipun menyebar sehingga sulit utuk di cegah.

Virus ini juga sulit untuk dideteksi sehingga masyarakat tidak tau apakah dirinya terjangkit virus ini, sehingga banyak dari masyarakat setiap harinya terinfeksi virus covid-19 ini.

Selain itu bahayanya di karenakan virus ini adalah virus baru jadi dokter tidak memberikan penjelasan yang lebih apakah virus ini bisa terinfeksi kepada anak-anak dan ibu hamil atau bagaimana.

Namun di tegaskan lagi bahwa jika virus tentunya akan menginfeksi semua kalangan entah itu dari anak-anak ataupun ibu hamil.

Jika virus ini di biarkan maka akan memakan banyak korban. Dimana masa pandemic ini di buat bukan hanya sekedar peraturan saja melainkan demi kebaikan masyarakt Indonesia. Kini Indonesia sudah hampir 2 tahun lebih virus covid-19 ini melanda Indonesia, hingga masuk virus baru bahkan harus menjalani vaksinasi yang rutin.

Nah bagaimana jika virus ini terus melanda Indonesia? tentu akan membuat Indonesia krisis terutama pada bidang ekonomi bahkan virus ini sudah memakan banyak nyawa dari lansia bahkan hingga para anggota medis. Sebegitu mengerikannya virus ini.

Di kutip dari kompas.com pada tanggal 15 Desember 2020 lalu 363 petugas medis yang meninggal dunia akibat virus covid-19 ini. Nah rinciannya itu ada 202 dokter, 15 dokter gigi dan juga 146 perawat. Semua tenaga medis yang meninggal dunia ini akibat virus covid-19 tentu membuat para tenaga medis lainnya khawatir. Selain tenaga medis para keluarga yang memiliki anak menjadi perawat was-was dan takut jika korban selanjutnya itu anaknya.

Namun semua ini terjadi akibat cepatnya virus ini menyebar dan banyaknya masyarakat yang terinfeksi virus, hal itulah yang membuat semakin banyaknya tenaga medis melawan dan membantu para korban yang terinfeksi.

Apa yang harus tenaga medis ini lakukan? Selain hanya berusaha semaksimal mumngkin agar pasien yang terkena infeksi segera pulih. Tenaga medis adalah orang-orang yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sama hal seperti guru tanpa tanda jasa, tenaga medis juga adalah pahlawan garis terdepan bagi masyarakat Indonesia. bagaimana jika tidak ada tenaga medis apalagi dalam situasi maraknya covid-19 kemarin, mungkin saja Indonesia adalah salah satu negara yang mati akibat covid.

Tentu tenaga medis ini berperan sangat penting dalam berperang melawan corona. Dimana tenaga medis selalu mengedukasi kepada para pasien, orang yang di temuinya untuk selalu berhati-hati akan virus ini, tenaga medis juga memberikan pengarahan informasi yang benar kepada masyarakat agar tidak salah persepsi.

Nah disini juga kita patut ajungkan jempol kepada para tenaga medis karena tenaga medis sangatlah berani untuk berhadapn langsung dengan orang yang terinveksi virus. Bahkan rela tidak pulang kerumah demi menjaga ke amanan di rumahnya, serta siap menanggu resiko jika ada salah satu tenaga medis yang terinfeksi virus covid-19 ini

Lalu apakah hanya tenaga medis yang berjuang melawan covid-19 ini? Tentu tidak, kita sebagai masyarakat yang terlebih harus peduli terutama pada kesehatan sendiri dan juga keselamatan orang tercinta. Patuhilah protocol kesehatan, mulailah untuk mengonsumsi makanan sehat agar tahan tubuh tidak mudah melemah sehingga virus pun tidak bisa masuk ke dalam tubuh.

Nah sebagai penghormatan dan rasa terimakasih kepada para tenaga medis, maka dari itu di tanggal 24 Oktober di peringatinya sebagai hari Dokter Nasional. Karena merekalah yang menjadi garis terdepan dalam berperang melawan corona. Mereka yang sudah memberikan pelayanan yang terbaik terhadap seluruh rakyat Indonesia.

Jika kita lihat perjungan para tenaga medis, mulai dari menghadapi segala kondisi pasiennya, bahkan mereka rela meninggalkan rumah dan tidak pulang dengan jangka waktu yang lama. Itu sangat sulit untuk di lakukan sejatinya.

Tidak hanya di tahun 2020 tapi lanjut ke tahun 2021, Dilansir dari BBC.com, per 17 Agustus 2021 tercatat 1.891 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia sepanjang pandemi COVID-19. Lebih tepatnya 640 dokter, 637 perawat, 377 bidan, 98 dokter gigi, 34 ahli gizi, 33 ahli teknologi laboratorium, dan 13 ahli kesehatan masyarakat. Jumlah ini juga yang membuat Indonesia menempati urutan pertama pada daftar kematian tenaga kesehatan tertinggi di Asia dan ketiga di dunia.

Apa masih kalian yang tidak mematuhi protocol kesehatan lalai lagi? Tolong jangan biarkan banyak beban untuk para tenaga medis kita, karena mereka juga perlu bantuan dari kita untuk melawan virus ini.

Setelah setahun lebih Indonesia melawan corona, akhirnya sedikit demi sedikit virus ini mulai bisa di tangani, dan mulai ada penurunan terjangkitnya virus ini. Dan sampai sekarang di tahun 2022 masyarakat siap menjalani hidup kembali seperti dahulu.

Dapat menemui kluarga kembali, berkumpul merayakan hari kebesaran, bahkan para tenaga medis juga sudah mulai bebas untuk pulang dan tidak menetap di rumah sakit.

Melawan virus corona ini dan bisa sampai ketitik ini adalah menjadi suatu kebanggaan bagi para tenaga medis, karena mereka tidak menyangka bahwa kasus ini mampu mereka lewati meskipun banyak tenaga medis yang harus gugur melawan virus ini.

Nah sebagai contoh ada seorang ibu bidan yang berna krisna wulandari, ia adalah seorang bidan di salah satu rumah sakit di  Singaraja, Buleleng Bali. Pada saat itu ia sedang hamil besar usia kehamilan sekitar 7 bulan.

Disana ia berprofesi sebagai bidan tentu tugas dan tanggung jawabnya adalah melayani pasien yang dating ke rumah sakit tersebut, dengan kondisi hamil, maraknya virus corona dan itu sebenarnya sangat berbahaya bagi seorang ibu hamil.

Namun hal tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk melayani para pasien, karena ia juga sadar sebagi seorang bidan resikonya adalah seperti ini dan tugas serta tanggung jawabnya harus ia laksanakan.

Apakah tidaka da kesadaran bagi kita para masyarakat Indonesia?

Meskipun banyak penurunan positif virus ini, kita sebagai masyarakat dan tentunya para medis juga jangan pernah lengah dan berhenti untuk mematuhi protocol kesehatan. Karena kita tidak tau ciri-ciri sebenarnya virus ini, virus ini tidak mudah di deteksi dengan cara melihat saja. Bahkan kadang dokterpun salah persepsi akan gejalanya.

Karna ada yang terbilang langsung menyerang system pernafasan ada juga yang berawal dari demam, sakit kepla dan banyak lainnya.

Nah hal itu tentu di karenakan imun tubuh kita yang kurang stabil membuat gejala virus ini berbeda-beda, maka dari itu sebagai masyarakat yang pintar mari kita patuhi protocol kesehan. Dan para tenaga medis yang stand bay di rumah sakit juga harus mengikuti protocol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun