Mohon tunggu...
Kabar Kalimantan
Kabar Kalimantan Mohon Tunggu... Agah kampong

Agah kampong adalah media sosial Informasi layanan publik merupakan situs berita independen terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, lingkungan, sosial dan budaya secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Detik-detik Pembongkaran Rumah Tua yang Punya Banyak Cerita dan Kenangan

18 Januari 2021   18:12 Diperbarui: 17 September 2022   12:46 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denah rumah sebelum di bongkar/dokpri


Rumah penuh kenangan dan sejarah yang panjang banyak kisah cerita yang tersirat.

Rumah tua penuh kenangan
Sederhana dan jauh dari kemewahan
Perabot dan isinya yang alakadarnya
Cat tembok yang mulai luntur warnanya.

Kayu dan dinding yang sudah mulai usang termakan usia

Rumah tua yang mungkin tak senyaman rumah sekarang
Namun didalamnya ada kenangan sejuta cerita bersama keluarga

Namun yang paling berharga dan berjasa dalam hidup kami adalah kedua orang tua kami yang telah membesarkan kami di sini.
Yang rela bertaruh nyawa
Yang selalu mendoakan tanpa diminta
Yang Paling bersedih atas kesedihan kita
Dan yang paling berbahagia atas kebahagiaan kita

Rumah tua yang pernah menjadi saksi
Bagaimana perjuangan orang tua kami..
Rumah tua penuh kenangan
Dimana kami menghabiskan masa kecil dengan orang tersayang

Rumah adalah tempat di mana kita memulai sebuah kisah. Rumah adalah tempat di mana kita memulai perjalanan hidup.
Rumah adalah tempat di mana semua rindu berkumpul. Kata-kata rindu rumah adalah gambaran kerinduan hati akan rumah dan keluarga.

Rumah memang bukan sekedar tempat kembali. Ketika kita memasukinya, semua kenangan kembali tergambar dengan jelas. Mungkin rumah bukanlah bangunan yang megah, tapi di dalamnya tersimpan banyak kisah yang tak ternilai. Kata-kata rindu rumah dapat menggambarkan betapa megahnya kenangan sederhana yang ada di dalamnya.

hanya leluhur yang maha tau segalanya.. !!…

Note : potret keluarga kami saat berkumpul dirumah tua suasana begini paling di rindukan , walaupun hanya kenangan canda tawa adik beradik, anak cucunya saudara dan teman-teman semua.
Orang tua kami juga mempunyai anak angkat menampung orang2 yang kurang mampu termasuk saudara2nya, mereka lah yang sedikit membantu meringankan pekerjaan orang tua kami, terutama mengasuh kami saat masih muda.

Luas rumah kami sekitar 13 x 8 meter, dilengkapi dengan 4 kamar kecil pada masing-masing sudut rumah. Terdapat pula kolong rumah yang terbentang tinggi berada tepat di bawah rumah tua ini. Hadir dengan kekentalan bentuk arsitektur dengan budaya ciri khas rumah tua orang2 dayak pada zamanya, rumah tua ini didominasi nuansa kayu tanpa cat, namun perkembangan zaman rumah kami mulai di beri warna.

Frosesi makan bersama pastor benedektus likoi dan warga dusun segonde desa pisak kecamatan tujuh belas kabupaten bengkayang/dokpri
Frosesi makan bersama pastor benedektus likoi dan warga dusun segonde desa pisak kecamatan tujuh belas kabupaten bengkayang/dokpri
Fakta membuktikan,, bukan hanya fiksi semata« !!…

Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sejarah merupakan sebuah fakta yang hadir dari masa lalu, merupakan sebuah kejadian yang nyata dan benar-benar terjadi pada masanya. Sejarah menyajikan penggambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, lebih spesifiknya yang dialami oleh manusia. Kemudian peristiwa itu disusun secara ilmiah, di dalamnya terpadat gambaran waktu tertentu, kemudian diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis agar mudah dipahami dan dimengerti.

Bangunan tahun 1977 dan di bongkar tahun 2021 januari 16

#diary Stepanus Murdani

Keluarga kanisius kajot foto Prosesi hari natal 25 desember 2003/dokpri
Keluarga kanisius kajot foto Prosesi hari natal 25 desember 2003/dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun