Mohon tunggu...
Dayah -
Dayah - Mohon Tunggu... -

Didalam setiap kata menyimpan banyak makna, tapi kadang kata hanya lah sebatas kata :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja

27 Februari 2016   14:59 Diperbarui: 27 Februari 2016   15:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemudian ku menoleh tanah yang ku pijak.

Yaa, aku ingin langit.

Tapi waktu menyadarkan ku, 

aku perpijak pada tanah.

 

Dan kamu yang ku mau, adalah langit.

Langit yang hanya akan bisa ku tatap.

Ketika langit ku berwarna orange, 

disitu lah bahagia ku.

 

Bisa kah kamu menjadi tanah yang ku pijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun