ya,lalu-lalang orang entah darimana asal dan apa tujuan mereka merupakan opera alami yang bisa mneghilangkan kegalauan perasaan ini,
secangkir kopi dan berbatang-batang rokok merupakan syarat mutlak ritual-ritualku,hey betapa baiknya anda,pemilik dan pelayan tempat ini,hanya dengan 2500 rupiah untuk kopi ini kau biarkan aku dan orang-orang menikmati dan mengotori tempat anda dari malam sampai pagi menjelangaku berpendapat:ngantuk=iblis,ah ternyata benar pandangan orang tuaku,walaupun jauh dari logis,tapi itu menrut anda para cecunguk yang hanya percaya pada wujud,dan mengabaikan rasa,padahal anda-anda juga pemilik rasa, aku tidak pernah merasakan ngantuk ditempat tersebut,mungkin iblis didalam tubuhku telah terusir lewat derit kereta dan kereta membawa pergi jauh dari tubuhku sewaktu kereta melanjutkan perjalanan menuju kota-kota nun jauh disana.penanda berakhirnya ritualku hanyalah nikotin dan kafein yang tidak bersedia lagi menstimulasi badan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H