Neuritis optik biasanya terjadi pada satu mata dan dapat menyebabkan nyeri dengan gerakan mata, penglihatan kabur, penglihatan redup, atau kehilangan penglihatan warna. Misalnya, warna merah mungkin tampak pudar atau abu-abu. Penglihatan mungkin hilang sepenuhnya pada mata yang terkena. Sebuah titik kabur atau redup (skotoma) dapat terjadi di tengah bidang visual, dengan penglihatan tepi tidak terpengaruh. Neuritis optik biasanya terjadi pada satu mata saja. Ada kemungkinan bahwa setelah mengalami neuritis optik di satu mata, akan mengalami di mata yang lain di masa mendatang -- meskipun hal ini tidak selalu terjadi.
- Nistagmus
Nistagmus adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak terkendali dan berulang (Adrian, 2020). Gerakannya biasanya cepat dan bisa naik turun, menyamping, atau melingkar. Itu bisa terjadi saat melihat lurus ke depan atau saat mata digerakkan. Nistagmus dapat terjadi pada salah satu mata atau keduanya. Selain menyebabkan gangguan pada gerakan bola mata, penderita nystagmus juga bisa mengalami beberapa gejala lain, seperti penglihatan kabur atau buram, terlalu peka terhadap rangsangan cahaya atau mudah merasa silau, serta sulit melihat dalam kondisi gelap.
3. Saraf
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan sel saraf yang dalam keadaan normal diselimuti oleh myelin (klikdokter, n.d.). Myelin berfungsi untuk melindungi sel saraf dan membantu menghantarkan informasi dari otak ke bagian tubuh yang lain melalui sel saraf. Pada penderita multiple sclerosis, sistem imun tubuh akan menyerang myelin sehingga lepas sebagian atau seluruhnya dari sel saraf. Selain lepas, bisa juga terjadi scarring/timbul jaringan parut pada myelin. Akibatnya, terjadi gangguan penghantaran informasi melalui sel saraf, yaitu lebih pelan, salah informasi, ataupun informasi yang tidak sampai. Selain kerusakan pada myelin, multiple sclerosis juga dapat menimbulkan kerusakan pada sel saraf.
Ketika selubung mielin menghilang atau mempertahankan kerusakan di beberapa area, ia meninggalkan bekas luka, atau sklerosis. Dokter juga menyebut area ini sebagai plak atau lesi. Mereka terutama mempengaruhi:
- batang otak
- cerebellum/otak kecil, yang mengoordinasikan gerakan dan mengontrol keseimbangan
- sumsum tulang belakang
- saraf optic
- materi putih di beberapa wilayah otak
4. Gerak
Banyak penderita MS mengalami efek pada anggota tubuh mereka. Kerusakan pada selubung mielin sering mengakibatkan rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa pada lengan dan kaki. Masalah dengan koordinasi tangan-mata, kelemahan otot, keseimbangan, dan gaya berjalan dapat terjadi ketika otak mengalami kesulitan mengirim sinyal ke saraf dan otot.
Gejala yang disebut foot drop dapat dialami oleh beberapa orang dengan MS. Foot drop adalah saat bagian depan kaki tidak terangkat dengan benar saat kaki terangkat, sehingga bisa terseret atau tersangkut di lantai.
Pada MS, banyak dari masalah ini awalnya disebabkan oleh konduksi saraf yang melambat atau berubah, yang dapat membuat otot terasa lemah atau mengalami kelenturan atau kekakuan. Instruksi dari otak ke kaki dan umpan balik sensorik dari tubuh dapat terganggu. Hal ini membuat koordinasi gerakan otot lebih sulit dan membutuhkan lebih banyak konsentrasi. Beberapa orang dengan MS memiliki lebih banyak masalah dengan berjalan ketika mereka mencoba melakukan hal-hal lain pada waktu yang sama. Dalam kasus ini, tongkat, kursi roda, dan teknologi bantu lainnya dapat membantu dalam kontrol dan kekuatan otot.
Pengobatan untuk multiple sclerosis
Saat ini tidak ada obat untuk MS. Pengobatan bertujuan pada pengelolaan gejala, mengurangi kekambuhan dan memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan itu meliputi:
- Obat-obatan