Mohon tunggu...
Dawami SabriZein
Dawami SabriZein Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student, Historical Science, Airlangga University

indo-arab guy, interest with historical studies, culture studies, mid-east culture, movie enthusiast, love exercise (gym and chalistenics)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dinamika Kehidupan Masyarakat Arab-Hadhrami di Ethiopia

15 April 2021   10:39 Diperbarui: 15 April 2021   10:50 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang Hadhramaut yang tinggal di Ethiopia, tepatnya di Addis Adaba . Sejak pendudukan pemerintah kolonial Italia di Ethiopia, maka saat itu juga dimulai kebijakan segregasi sosial berdasarkan warna kulit. Orang-orang Hadhramaut dianggap oleh pemerintahan Italia sebagai orang-orang lokal, harus berpindah tempat ke pemukiman khusus warga lokal yang terpisah dari pusat kekuasaan Italia. Mereka juga menjadi kaum inferior yang kedudukannya lebih rendah dari orang-orang Eropa. Selama beberapa tahun kemudian, pemerintah kolonial Italia juga banyak mendatangkan orang-orang Yaman, termasuk Hadhramaut sebagai pekerja untuk proyek konstruksi yang dibangun oleh pemerintah kolonial tersebut. selama lima tahun pemerintah kolonial Italia membangun 4.421 km jalan, 8.334 jembatan,

 Setelah masa pemerintah kolonial Italia berakhir dengan kemenangan patriotik dari warga lokal Ethiopia, maka pemerintahan Ethiopia kembali berada dibawah naungan Kerajaan Ethiopia. Kembalinya rezim pemerintahan Ethiopia ini menghapuskan kebijakan segregasi warna kulit disana. kebijakan mobilisasi yang dilakukan oleh orang-orang Hadhramaut kembali lagi seperti semula, dimana dikendalikan oleh perizinan dari kedutaan besar yang berwewenang untuk mengeluarkan izin bepergian. Pada tahun 1940 semakin banyak imigran Hadhramaut yang memutuskan untuk mengganti kewarganegaraannya menjadi Ethiopia agar tidak mengalami kerumitan dalam beraktivitas. Seperti Ahmad Imad Al Din yang sebelumnya datang dari Yaman Selatan. Ia ingin melamar sebagai warga negara Ethiopia dan akhirnya ia diberikan kartu identitas sebagai warga resmi Ethiopia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun