Orang-orang Hadhramaut yang tinggal di Ethiopia, tepatnya di Addis Adaba . Sejak pendudukan pemerintah kolonial Italia di Ethiopia, maka saat itu juga dimulai kebijakan segregasi sosial berdasarkan warna kulit. Orang-orang Hadhramaut dianggap oleh pemerintahan Italia sebagai orang-orang lokal, harus berpindah tempat ke pemukiman khusus warga lokal yang terpisah dari pusat kekuasaan Italia. Mereka juga menjadi kaum inferior yang kedudukannya lebih rendah dari orang-orang Eropa. Selama beberapa tahun kemudian, pemerintah kolonial Italia juga banyak mendatangkan orang-orang Yaman, termasuk Hadhramaut sebagai pekerja untuk proyek konstruksi yang dibangun oleh pemerintah kolonial tersebut. selama lima tahun pemerintah kolonial Italia membangun 4.421 km jalan, 8.334 jembatan,
 Setelah masa pemerintah kolonial Italia berakhir dengan kemenangan patriotik dari warga lokal Ethiopia, maka pemerintahan Ethiopia kembali berada dibawah naungan Kerajaan Ethiopia. Kembalinya rezim pemerintahan Ethiopia ini menghapuskan kebijakan segregasi warna kulit disana. kebijakan mobilisasi yang dilakukan oleh orang-orang Hadhramaut kembali lagi seperti semula, dimana dikendalikan oleh perizinan dari kedutaan besar yang berwewenang untuk mengeluarkan izin bepergian. Pada tahun 1940 semakin banyak imigran Hadhramaut yang memutuskan untuk mengganti kewarganegaraannya menjadi Ethiopia agar tidak mengalami kerumitan dalam beraktivitas. Seperti Ahmad Imad Al Din yang sebelumnya datang dari Yaman Selatan. Ia ingin melamar sebagai warga negara Ethiopia dan akhirnya ia diberikan kartu identitas sebagai warga resmi Ethiopia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H