Mohon tunggu...
Ahmad Dawam Pratiknyo, Dwi
Ahmad Dawam Pratiknyo, Dwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku berpikir karena itu aku ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memohon atas Kuasa-Mu

26 Mei 2013   16:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:00 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya Allah, Tuhan Sang Maha Bijak atas segala kebijakan

Engkau amanahkan pada jiwa ini sebuah rohani di tanah air, kampung kelahiran

Duka - suka menjadi masyarakat nan sosial dengan dialektika yang mempengaruhi perasaan ini

Tapi mengapa dikala bahagia hamba bukan belajar bersyukur atas karunia-Mu, akan namun sebuah kelalaian akan kewajiban bersyukur menyambangi

Kala berduka hamba datang kepada-Mu bukan dengan kesabaran

Tapi dengan keluhan dan melupakan segala nikmat selama ini

Ampuni hanba-Mu ini Ya allah,

Ya Allah terjal dan liku hidup senantiasa aku temui tapi dengan izin-Mu semua terlalui

Episode hidup tanpa tawa hanya tangis telah aku jalani

Pada hari tanpa musim kecuali kemarau menjadi lagu telah aku ikuti dengan tabah dan tegar sebagaimana yang engkau perintahkan

Tapi, betapa lemah hamba dalam kehidupan ini,

Mohon bimbingan dengan kasih sayang-Mu

Dalam tetes hidayah sesejuk embun yang engkau utus membelai dedaunan

Bukan bimbingan dengan teguran berupa bencana

Hamba takut lebih tidak kuat lagi untuk bersabar atas uji-Mu

Dan untuk lebih tabah lagi atas cobaan dari-Mu

Telah aku lalui malam-Mu pada tiap bait purnama mengeja waktu

Aku telah menikmati tiap surya mengawali dan mengakhiri tahun demi tahun yang terus beranjak

Dan aku merasakan kesempurnaan tiap jantung berdetak hingga pada kedip dan terbukanya kelopak

Namun tak jua aku dapati diri pada barisan hamba-Mu yang pandai bersyukur atas nikmat dan segala tanggung jawab oleh-Mu sebagai Tuhan yang tak pernah menyiakan setiap hamba yang mengarungi kehidupan

Tapi aku bukan hamba yang putus asa untuk mencari rahmat-Mu

Betapa melebihi angka-angka tiap dosa yang aku menuainya dari tingkah maksiatku sendiri

Dan kini membebani tiap langkah dengan bertambah usia

Namun, Engkau ya Allah tiada jenuh memberi kesempatan berbenah

Tapi betapa nista diri ini selalu menyiakannya, ampunilah lalai dan kesombongan ini

Engkau yang maha pengampun,

Engkau yang maha pemaaf

Ya Allah akan ku ikuti setiap uji-Mu jika memang hanya itu jalan terindah menuju ridho-Mu

Akan aku tempuh semua perjalanan untuk mendekati-Mu dengan sepenuh aku sebagai hamba

dengan tatih lemah langkah penuh dosa dan dengan tengadah kedua telapak hina yang tanpa daya

Aku sebagai peminta atas harapan dan ribuan maaf

Ujilah imanku tapi juga kuatkan atas coba dan goda

Sebab aku hanya serpih ciptaan-Mu tanpa daya melata dihampar kehidupan penuh tipu daya Takkan bisa selamat selain pertolongan-Mu pada setiap ujian dan godaan atas imanku

Mohon rizkikan kesabaran seperti engkau anugrahkan pada Ayyub,

Perkenankan mengharap ketegaran yang pernah Engkau hadiahkan pada Ibrahim, kekasih-Mu

Ya Allah hanya engkau yang sampai kapan pun aku yakini Tuhan

Hanya kepada-Mu hamba larutkan kening dalam sujud walau tak jua khusu’ atas semua itu

Hanya kepada-Mu hamba imankan segala keyakinan jiwa

Dan hanya kepada-Mu hamba ritualkan sembah walau seringkali lalai dan tak tepat waktu

Ya Allah pengabul segala pinta

Penerima segala serah penyambut taubat, dan penepat segala janji

Ikutkanlah hamba yang sepenuhnya bergantung kepada-Mu ini dalam barisan hamba-hamba pilihan-Mu

Yang Engkau izinkan menikmati damainya rahmat-Mu,

Yang Engkau perkenankan menikmati lezatnya hidayah-Mu

Dan yang Engkau anugerahkan ampunan dari berharganya maghfirah-Mu

Sebelum semua membeku, amanahkanlah cinta

Pada hati yang berserah ini

Cinta yang benar-benar hanya kepada-Mu

Karena tujuanku… Adalah ridho-Mu

*Ozi Ibn Thoha, publishing ADyo
26-5-'13; 16:08 at Gubug Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun