Ya Allah, Tuhan Sang Maha Bijak atas segala kebijakan
Engkau amanahkan pada jiwa ini sebuah rohani di tanah air, kampung kelahiran
Duka - suka menjadi masyarakat nan sosial dengan dialektika yang mempengaruhi perasaan ini
Tapi mengapa dikala bahagia hamba bukan belajar bersyukur atas karunia-Mu, akan namun sebuah kelalaian akan kewajiban bersyukur menyambangi
Kala berduka hamba datang kepada-Mu bukan dengan kesabaran
Tapi dengan keluhan dan melupakan segala nikmat selama ini
Ampuni hanba-Mu ini Ya allah,
Ya Allah terjal dan liku hidup senantiasa aku temui tapi dengan izin-Mu semua terlalui
Episode hidup tanpa tawa hanya tangis telah aku jalani
Pada hari tanpa musim kecuali kemarau menjadi lagu telah aku ikuti dengan tabah dan tegar sebagaimana yang engkau perintahkan
Tapi, betapa lemah hamba dalam kehidupan ini,
Mohon bimbingan dengan kasih sayang-Mu
Dalam tetes hidayah sesejuk embun yang engkau utus membelai dedaunan
Bukan bimbingan dengan teguran berupa bencana
Hamba takut lebih tidak kuat lagi untuk bersabar atas uji-Mu
Dan untuk lebih tabah lagi atas cobaan dari-Mu
Telah aku lalui malam-Mu pada tiap bait purnama mengeja waktu
Aku telah menikmati tiap surya mengawali dan mengakhiri tahun demi tahun yang terus beranjak
Dan aku merasakan kesempurnaan tiap jantung berdetak hingga pada kedip dan terbukanya kelopak
Namun tak jua aku dapati diri pada barisan hamba-Mu yang pandai bersyukur atas nikmat dan segala tanggung jawab oleh-Mu sebagai Tuhan yang tak pernah menyiakan setiap hamba yang mengarungi kehidupan
Tapi aku bukan hamba yang putus asa untuk mencari rahmat-Mu
Betapa melebihi angka-angka tiap dosa yang aku menuainya dari tingkah maksiatku sendiri
Dan kini membebani tiap langkah dengan bertambah usia
Namun, Engkau ya Allah tiada jenuh memberi kesempatan berbenah
Tapi betapa nista diri ini selalu menyiakannya, ampunilah lalai dan kesombongan ini
Engkau yang maha pengampun,
Engkau yang maha pemaaf
Ya Allah akan ku ikuti setiap uji-Mu jika memang hanya itu jalan terindah menuju ridho-Mu
Akan aku tempuh semua perjalanan untuk mendekati-Mu dengan sepenuh aku sebagai hamba
dengan tatih lemah langkah penuh dosa dan dengan tengadah kedua telapak hina yang tanpa daya
Aku sebagai peminta atas harapan dan ribuan maaf
Ujilah imanku tapi juga kuatkan atas coba dan goda
Sebab aku hanya serpih ciptaan-Mu tanpa daya melata dihampar kehidupan penuh tipu daya Takkan bisa selamat selain pertolongan-Mu pada setiap ujian dan godaan atas imanku
Mohon rizkikan kesabaran seperti engkau anugrahkan pada Ayyub,
Perkenankan mengharap ketegaran yang pernah Engkau hadiahkan pada Ibrahim, kekasih-Mu
Ya Allah hanya engkau yang sampai kapan pun aku yakini Tuhan
Hanya kepada-Mu hamba larutkan kening dalam sujud walau tak jua khusu’ atas semua itu
Hanya kepada-Mu hamba imankan segala keyakinan jiwa
Dan hanya kepada-Mu hamba ritualkan sembah walau seringkali lalai dan tak tepat waktu
Ya Allah pengabul segala pinta
Penerima segala serah penyambut taubat, dan penepat segala janji
Ikutkanlah hamba yang sepenuhnya bergantung kepada-Mu ini dalam barisan hamba-hamba pilihan-Mu
Yang Engkau izinkan menikmati damainya rahmat-Mu,
Yang Engkau perkenankan menikmati lezatnya hidayah-Mu
Dan yang Engkau anugerahkan ampunan dari berharganya maghfirah-Mu
Sebelum semua membeku, amanahkanlah cinta
Pada hati yang berserah ini
Cinta yang benar-benar hanya kepada-Mu
Karena tujuanku… Adalah ridho-Mu
*Ozi Ibn Thoha, publishing ADyo
26-5-'13; 16:08 at Gubug Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H