Kolesterol sendiri sering warganet dengar dan juga menjadi salah satu penyakit berbahaya di Indonesia.Kolesterol merupakan 80% dihasilkan dari dalam tubuh, dan 20% dari makanan.Kolesterol sendiri secara sederhana adalah suatu lemak, jika diistilahkan dalam bahasa ilmiah kolesterol merupakan senyawa lemak yang memiliki kandungan lilin dan sebagian besar diproduksi di hati kita, sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Ketika makan telur, daging, dan produk-produk susu, sebenarnya secara tak langsung warganet juga "makan" kolesterol itu sendiri. Makanya ,mengapa terkadang orang tua saya tak habis-habisnya mengingatkan pola makan saya yang terkadang salah, agar esok hari saya dapat menjaga kolesterol itu agar tidak tinggi.
Kolesterol sendiri jika berlebihan atau dalam keadaan hiperkolesterolemia ini yang melebihi kadar normal dapat sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Tetapi sebenarnya kolesterol itu tidak sejahat yang warganet pikirkan. Kolesterol sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu dalam membangun sel-sel baru agar tubuh dapat bekerja secara normal. Di samping itu, kolesterol sendiri juga bisa memproduksi vitamin D, beberapa hormon, dan asam empedu untuk mencerma lemak itu sendiri. Kolesterol secara umum dibedakan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah, kolesterol LDL atau Low Density Lipoprotein. Kolesterol sendiri memiliki sifat baik dan buruk, seperti halnya manusia.Â
Kolesterol jenis LDL ini merupakan jenis kolesterol jahat, karena mengandung kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL dalam saluran darah dapat menyebabkan adanya penumpukan dan plak yang menyumbat aliran darah menuju ke jantung. Karena itu, kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner.Â
Yang kedua adalah kolesterol baik atau HDL (High Density Lipoprotein). Sesuai namanya, kolesterol ini tidak berbahaya bagi tubuh. Kolesterol ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL. Jenis kolesterol ini dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang atau diekskresikan.Â
HDL juga mencegah adanya pembentukan plak pada dinding pembuluh darah atau Aterosklerosis. Jenis kolesterol yang terakhir adalah Trigliserida. Sebenarnya jenis ini adalah suatu lemak. Namun jika kadar trigliserida dalam darah meningkat, begitu pun dengan kadar kolesterol pun akan meningkat pula. Ada pun faktor peningkat kadar trigliserida dalam darah adalah kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan yang berlemak.
Kadar kolesterol total untuk kaum pria dan wanita adalah kurang dari 200 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol HDL untuk pria berkisar 30-65 mg/dl, wanita antara 35-85 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol LDL untuk pria serta wanita dibawah 150 mg/dl. Jika kadar kolesterol total di atas 200 mg/dl maka sudah termasuk keadaan hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Dan hal ini pula yang dapat memicu serangan jantung.
Tapi apakah manusia yang memilki kadar kolesterol yang normal bisa terkena serangan jantung? Saya akan jelaskan dulu. Pertama, memang kolesterol tinggi ( lebih dari 200 mg/dl) berpotensi lebih besar dalam serangan jantung. Penyumbatan karena plak yang terbentuk akibat penumpukan lemak yang berlebihan inilah yang membuat darah yang kaya akan oksigen tidak bisa menuju ke jantung. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa orang yang memiliki kolesterol normal dapat terkena serangan jantung. Seperti yang saya tulis di awal bahwa salah satu jenis kolesterol adalah LDL (Low Density Lipoprotein) yang bersifat jahat.Â
LDL ini pun ada jenisnya lagi dilihat berdasarkan ukurannya. sdLDL salah satunya. Merupakan jenis LDL yang berukuran kecil dan padat. Hal inilah yang membuat mengapa manusia yang memiliki kolesterol normal dapat terkena serangan jantung. Bahkan di Amerika sudah terbukti dengan kasus bahwa ada pasien yang terkena serangan jantung padahal pasien ini memiliki kolesterol yang normal bahkan rendah.Â
Setelah diteliti, sdLDL ini lah atau yang disebut small dense LDL yang membuat pasien ini menderita serangan jantung. Dapat disimpulkan secara sekilas bahwa sdLDL ini lebih berbahaya daripada LDL. Mengapa? Ukuran sdLDL ini sangat kecil dan padat, yang memudahkannya untuk masuk ke dalam pembuluh darah, dan mudah teroksidasi oleh senyawa-senyawa di dalam tubuh. Menurut saya hal ini benar adanya, bahwa suatu partikel atau molekul yang berukuran lebih kecil tentunya dapat masuk ke dalam organ-organ lebih mudah. Setelah teroksidasi, sdLDL akan membentuk sel busa. Setelah membentuk sel busa, lama kelamaan sel busa ini mengalami penumpukan dan pada akhirnya menutup dinding pembuluh darah dan menyumbat peredaran darah.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa mereka yang memiliki kolesterol normal tidak dapat kena serangan jantung. Tetapi tetap saja potensi untuk mendapatkan serangan jantung lebih besar kepada mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Karena menurut analisis saya dan sumber yang saya dapat, mereka yang memiliki kolesterol normal tidak hanya kena serangan jantung akibat sdLDL yang mereka punya. Lebih-lebih 50% dari mereka yang kena serangan jantung akibat diabetes, hipertensi(tekanan darah tinggi), obesitas, dan juga faktor keturunan.
Jadi, semua manusia yang memiliki kolestero tinggi maupun rendah sama-sama memiliki potensi kena serangan jantung. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa potensi serangan jantung lebih besar kepada mereka yang memiliki kolesterol yang tinggi. Intinya, mari menjaga kesehatan kita sedini mungkin, sebab ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Mulai kurangi makan makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, terutama bagi warganet yang sudah berusia kepala 4 ke atas. Demikian dalam artikel ini yang bisa saya sampaikan. Apabila ada kesalahan kata mohon dimaafkan, karena saya juga masih belajar. Semoga anda sekalian sehat dan sejahtera! AMDG.