Mohon tunggu...
David Rino Pratama
David Rino Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Jika filsafat mengatakan bahwa dengan kita berfikir maka kita ada,maka menulis pun demikian

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jalan Terjal dan Simalakama bagi Shin Tae-yong

27 Juni 2022   18:42 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shin Tae Yong tercatat mampu membawa Indonesia lolos ke putaran final piala Asia beberapa waktu lalu setelah berhasil mengantarkan Pratama Arhan dan kawan kawan finish di posisi kedua Grup A dengan raihan 6 poin dari 3 laga, dan di laga pamungkas timnas indonesia berhasil melumat habis timnas nepal dengan skor telak tujuh gol tanpa balas, kemenangan tersebut menjadi kemenangan terbesar di kualifikasi piala asia edisi kali ini, dan dengan hasil tersebut indonesia berhasil lolos ke babak utama piala asia 2023 melalui jalur runner up terbaik serta menyudahi puasa untuk lolos ke piala asia setelah 15 tahun lamanya.

Kendati demikian, jalan terjal Shin Tae Yong bermula disini,seperti yang diketahui Indonesia telah memenangkan bidding untuk menggelar Piala Dunia usia 20 tahun yang semula digelar tahun 2021 namun harus ditunda akibat pandemi dan kemarin FIFA telah memutuskan untuk menggelar piala dunia usia 20 tahun di tahun 2023.

"Setelah diskusi dengan PSSI , serta konsultasi dengan semua konfederasi, Biro telah mengkonfirmasi bahwa turnamen akan dimainkan dari 20 Mei hingga 11 Juni 2023." Tulis FIFA di laman resminya pada 23 Juni 2022.

Tentu hal tersebut menjadi dilema sekaligus jalan terjal bagi STY, sebab turnamen piala asia juga akan dimulai pada bulan Juni 2023 tepatnya pada tanggal 16 Juni. 

Tentu federasi juga memiliki standar tinggi pada gelaran piala dunia u20 ini mengingat sebagai tuan rumah tentu tidak etis jika timnas kita tidak bisa berbicara banyak pada gelaran ini, malahan pada saat STY menjalani turnamen kualifikasi piala Asia, ketua PSSI yakni Mohammad Iriawan mengatakan akan melakukan evaluasi jika nantinya STY gagal membawa skuad garuda tampil di babak utama piala asia, dan akan menugaskan STY untuk fokus menangani timnas u20 untuk menghadapi gelaran piala dunia yang akan digelar di indonesia.

Tentu statetment dari pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut menuai kontroversi, karena dilontarkan pada saat timnas masih menjalani laga kualifikasi piala asia, alih alih menyemangati sekelas ketua federasi malah memberi pernyataan  yang seakan tidak percaya dengan kemampuan shin tae yong dan jajaran nya. 

Namun penampilan diatas lapangan berbicara, STY mampu membalikkan keadaan sekaligus membawa Indonesia lolos ke babak utama piala asia yang akan digelar tahun depan, dengan raihan yang gemilang tidak ada alasan lagi bagi federasi untuk menurunkan kasta sty untuk sekedar melatih timnas u20 saja, hal itu juga diucapkan oleh ketua umum federasi saat menyambut kepulangan skuad garuda di bandara soekarno hatta. 

Iwan Bule menyatakan bahwa STY akan tetap melatih timnas indonesia karena hasil bagus yang di dapat dari kualifikasi piala asia, senada dengan ketua umum PSSI, STY juga menyatakan siap melatih dua kelompok umur timnas Indonesia yakni u20 dan timnas senior.

Beruntung sekali timnas indonesia mendapatkan pelatih sekelas Shin Tae Yong ditengah carut marutnya timnas kita sebelum ditangani beliau, tercatat hingga sekarang ini timnas kita mampu naik 20 peringkat dari tahun lalu, untuk sekarang timnas menempati 155 klasemen fifa sementara setelah berhasil meraih catatan positif di kualifikasi piala asia. 

Di kualifikasi piala asia misalnya, siapa sangka Indonesia dapat melangkah lebih jauh terutama dengan keadaan diapit oleh dua negara kuat timur tengah yakni Jordania dan Kuwait, terlebih Kuwait juga menjadi tuan rumah, namun sesuai yang ditanamkan STY pada punggawanya bahwa mereka harus mengubah mental bertanding dan percaya diri untuk menghadapi tim yang peringkatnya jauh diatas timnas garuda seperti Jordania dan Kuwait, hasilnya terbukti timnas garuda mampu menumbangkan kuwait 2-1 dan kalah tipis dari Jordania 1-0.

Namun permasalahan yang muncul adalah mepetnya antara jadwal piala dunia dengan jadwal piala asia, tentu menjadi buah simalakama bagi STY untuk membagi fokusnya kearah mana, jika ia lebih fokus ke piala asia tentu taruhan sebagai tuan rumah piala dunia akan sedikit dikurangi, namun jika ia berfokus ke piala dunia u20 apakah terlalu dini untuk merelakan piala asia yang kita saja sudah puasa 15 tahun lamanya untuk tampil di kejuaraan ini, tentu ini menjadi tantangan bagi pelatih STY. 

Tentu sangat sulit jika ia harus melakukan pemusatan latian untuk timnas senior menjalani piala asia yang hanya berjarak lima hari saja dengan asumsi timnas muda garuda bisa mencapai babak final di gelaran piala dunia ini. 

Belum lagi perjalanan untuk bertolak ke negara tuan rumah selaku piala asia tahun depan, tentu menjadi buah simalakama bagi STY karena ia juga sudah menyanggupi untuk menangani dua timnas sekaligus, federasi juga baiknya tidak cuci tangan begitu saja, jika ingin meraih dua hasil maksimal tentu harus melakukan diskusi lebih lanjut dengan STY dan para jajaran nya, sangat tidak etis bagi PSSI jika STY gagal memenuhi target mereka jika ia tetap di bebani menangani dua timnas yang menjalani event berdekatan ini, mereka juga harus putar otak untuk tetap memikirkan hasil yang terbaik, karena jangan sampai kejadian kejadian sebelumnya terulang lagi, gonta ganti pelatih di kubu timnas bukanlah solusi yang tepat, yang sering terjadi adalah PSSI mengganti pelatih jika tidak memenuhi target yang mereka pasang, tentu dengan sistem tersebut mereka sama saja tidak menghargai proses yang telah dibangun STY selama kurang lebih 3 tahunan ini. 

Tercatat di dua gelaran seperti piala AFF dan kualifikasi piala asia beberapa waktu lalu timnas kita menempati catatan rataan pemain paling muda di piala AFF, dan nomor dua di kualifikasi piala asia, dengan catatan tersebut terbukti STY ingin membangun pondasi timnas dari bawah dan melakukan regenerasi pemain yang bisa dilakukan jangka panjang.

Kita doakan saja semoga federasi tidak salah langkah dalam kasus ini, STY sangat diperlukan oleh timnas indonesia, bukan STY yang butuh Indonesia. Jika berkenan beri kontrak STY lebih lama lagi untuk bisa minimal menjadi raja asia tenggara seperti Vietnam yang dengan sabar membangun timnas nya dibawah pelatih negeri ginseng juga yakni Park Hang Seo, vietnam dibawah Park sudah dua kali menjadi kampiun asia tenggara, itu semua hasil proses dari kontrak jangka panjang yang diberikan federasi vietnam untuk Park Hang Seo, hingga kini tercatat sudah lima tahun Park bersama timnas vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun