Mohon tunggu...
David Rino Pratama
David Rino Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Jika filsafat mengatakan bahwa dengan kita berfikir maka kita ada,maka menulis pun demikian

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menunggu Berbuka Puasa Sembari Menikmati Senja di Yogyakarta

4 April 2022   20:57 Diperbarui: 4 April 2022   21:07 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi tenggelam nya matahari di Buki Paralayang, Watugupit.

Pada hari Minggu (03/04/2022) umat muslim di Indonesia resmi menjalankan ibadah rutin tahunan yakni puasa ramadhan 1443 Hijriah, mulai tahun ini kegiatan ramadhan terlihat sedikit berbeda karena pemerintah resmi memperbolehkan buka bersama berlangsung setelah 2 tahun terbelenggu akibat kebijakan protokol kesehatan. Tentu dengan adanya buka bersama kembali ini menghidupkan kembali suasana suasana ramadhan yakni acara ngabuburit, istilah ngabuburit sudah ada turun temurun dari sejak dulu, ngabuburit adalah kegiatan sembari menunggu adzan maghrib berkumandang, nah kegiatan nya pun ada bervariasi, mulai dari menonton tv, film, bermain game, atau bahkan bisa berkeliling meneguk udara sore.
Seperti yang saya lakukan beberapa waktu lalu yakni mendatangi spot spot menikmati datangnya senja sembari menunggu buka puasa, tentu hal yang sangat mengasyikkan bukan berbuka puasa ditemani indahnya langit senja Yogyakarta, karena saya berdomisili di Yogyakarta. Oleh karena itu tak afdhal rasanya jika spot spot terbaik menikmati senja yang pernah saya datangi di "kota pelajar" ini tidak saya bagikan kepada kawan kawan semua. Berikut ini adalah tempat yang pernah saya datangi untuk menikmati matahari pulang ke rumahnya yang bisa kalian jadikan sebagai referensi saat ngabuburit nanti.

Candi Ijo
Candi ijo adalah sebuah candi bernuansa Hindu bertempat di Jalan Candi Ijo, Nglengkong, Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, berjarak 4 kilometer dari Ratu Boko, candi yang dibangun antara abad ke 10 sampai dengan ke 11 Masehi ini memiliki spot untuk menikmati matahari tenggelam yang sangat menarik, dari pusat kota Yogyakarta berjarak berkisar kurang lebih 20 kilo meter, jika berkunjung disini di momen yang tepat kalian bisa melihat senja dengan sangat bagus dan jika beruntung kalian bisa menikmati senja dengan pesawat yang lalu lalang karena di candi ini juga terlihat Bandara Adi Sucipto dari atas candi ini. Jika kalian tertarik untuk mengunjungi candi ini untuk ngabuburit saran saya kalian memakai kendaraan roda dua saja dan berangkat sekitar jam 4 dari pusat kota Yogyakarta, dikarenakan di perjalanan candi ini banyak berlalu lalang bus bus besar pariwisata, namun kebanyakan bus tersebut tidak berhenti di Candi ijo ini, melainkan di Tebing Breksi yang berada di bawah Candi Ijo, jika kalian menggunakan kendaraan roda empat sah sah saja namun harus bersiap menghadapi kemacetan apalagi jika bertepatan dengan weekend, dan untuk tiket masuk sendiri Candi Ijo ini tergolong ramah bagi semua kalangan, kalian hanya perlu membayar biaya retribusi sebesar 5 ribu rupiah saja per orang, dengan tarif murah kalian sudah bebas berfoto di candi tersebut sembari menunggu senja.


Bukit Paralayang Watugupit


Bukit paralayang merupakan bukit yang bertempatan di atas wisata Pantai Parangtritis dengan tinggi 900 mdpl kalian bisa bersantai sembari menunggu adzan maghrib di bukit ini, tentu pemandangan yang disuguhkan sangat menarik, kalian bisa melihat desiran ombak sepanjang parangtritis dari ketinggian, tak perlu khawatir dengan persediaan makanan yang lupa membawa, di bukit ini banyak warung warung masyarakat sekitar yang menyediakan aneka minuman serta bermacam macam makanan cemilan. Akan sangat lengkap jika kalian memesan kopi dan goregan untuk penghidang buka puasa. Agar kalian tak tergesa gesa dan bisa mendapatkan spot yang diinginkan saran saya berangkat selepas adzan ashar atau sekitar jam setengah 4 sore, karena jarak dari pusat kota relatif lumayan yakni 30 km, apalagi dengan banyaknya antusias dari wisatawan baik dari dalam provinsi maupun luar provinsi. Untuk memasuki wisata ini kalian cukup membayar 10 ribu saja untuk per orangnya, dan membayar parkir 2 ribu bagi pengendara roda dua.

Dokumen Pribadi tenggelam nya matahari di Buki Paralayang, Watugupit.
Dokumen Pribadi tenggelam nya matahari di Buki Paralayang, Watugupit.


Pantai Watulawang
Rekomendasi yang ketiga adalah pantai watulawang yang berada di Gunungkidul, Yogyakarta, di pantai ini kalian bisa menikmati matahari berpulang ke rumahnya sembari menunggu adzan maghrib untuk berbuka puasa. Pantai yang berjarak kurang lebih adalah 70 km, bagi kalian yang mengendarai roda dua ke pantai ini kurang lebih memakan waktu dua jam. Namun perjalanan panjang itu tentu tak berasa setelah pemandangan yang ditawarkan di pantai ini. Bahkan jika mungkin berniat untuk bermalam atau camping di pantai ini tentu juga bisa karena hamparan pantai ini yang sangat luas. Untuk biaya masuk di pantai ini juga termasuk ramah di kantong, kalian hanya perlu membayar 10 ribu per orang dan untuk parkir 2 ribu untuk roda dua dan 5 ribu untuk kendaraan roda empat. Warung warung makan juga berjejer disana namun tak buka hingga waktu berbuka puasa, namun tak perlu risau dengan hal tersebut karena sebelum menuju ke pantai kalian juga bisa membawa bekal dengan membeli makanan di warung warung tersebut. Selain hamparan pantai yang menarik ada juga jembatan kayu yang menarik untuk ber swa foto bersama rekan dan keluarga.

Dokumen pribadi saat menikmati senja di watulawang
Dokumen pribadi saat menikmati senja di watulawang

Itulah 3 tempat yang patut kalian kunjungi untuk menunggu berbuka puasa yang berada di Yogyakarta, selain 3 tempat tersebut, masih banyak lagi spot spot untuk melihat matahari berpulang, seperti contohnya adalah Pantai Kesirat yang berada di Gunungkidul, Candi Boko yang dibawah Candi Ijo, dan masih banyak lagi. Tertarik untuk mencoba?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun