Mohon tunggu...
Davie
Davie Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar SD Negeri 61 Palembang Kelas 6 A

Cuma anak kecil, bisa cerita apa kecuali tentang keseharian dan hayalannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerita untuk Anak] Gugi Ganggu Kuko

19 Januari 2020   21:22 Diperbarui: 19 Januari 2020   21:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Guk...guk...bangun...bangun"teriak Gugi si anjing gembala kepada Kuko, burung hantu yang bersarang di pohon beringin dekat rumah Pak Tomi, sang petani.

"Hoaaamzzz.... aku masih mengantuk Gugi, aku baru saja tiba di sarangku pagi tadi"sahut Kuki dengan berbisik.

"Alasan dasar pemalas. Semua hewan tengah sibuk beraktifitas. Ruyuk sang ayam jago telah membangunkan semua hawan sejak matahari terbit. Ayo...ayo semangat", teriak Gugi.

"Hoaamzzz...zzzz...zzzz"Kuko dengan mata sangat berat berusaha melanjutkan tidurnya.

"Dasar tak berguna, lihat aku nih. Setiap pagi aku telah mengantarkan para domba ke padang rumput, Apa saja kerjamu? Tidur" tukas Gugi.

"Lanjutkan saja tidurmu"sambung Gugi dengan nada mengejek.

Gugi hampir setiap hari mengganggu tidur Kuko dengan selalu menyalak keras tepat saat Kuko tidur lelap.

Suatu hari, Kuko sudah habis kesabarannya. Saat malam telah larut dan Kuko telah terbangun dari tidurnya. Ia mendekati kandang Gugi dan membangunkan Gugi. "Kuk...kuk...Hei Gugi, bangun. Apakah kamu ikut berburu bersamaku" ucap Kuko.

"Hoamz...aku lelah seharian menjaga ladang Kuko, aku butuh tidur. Lagian kenapa sih ke berburu malam-malam?"ucap Gugi dengan malas.

"Karena serangan tikus itu selalu di malam hari . Meski aku tak dipelihara Pak Tani, aku turut  membantu pak Tomi berburu tikus yang merusak tanaman padinya?" tukas Kuko.

"Kerjakan saja tugasmu kalau begitu Kuko, mengapa kamu bangunkan aku saat aku lelap?"tanya Gugi dengan kesal.

"Mungkin hanya begitu cara yang tepat untuk mengingatkanmu" gerutu Kuko.

"Wah...maaf, aku tidak tahu tentang hal ini. Aku pikir kamu sengaja malas-malasan saja"sahut Gugi menyesal.

"Tidak apa-apa jika kamu tidak tahu Gugi, tetapi sebaiknya jangan menuduh kalau tidak tahu"sahut Kuko.

"Iya, aku berbuat begitu karena aku ingin berteman denganmu"sahut Gugi dengan nada menyesal.

"Baiklah, kita tetap dapat berteman. Pagi atau sore sebelum kita tertidur kita bisa bermain bersama sebentar. Selamat tidur Gugi" ucap Kuko.

"Selamat berburu Kuko, sampai jumpa besok pagi ya"sahut Gugi.

Sejak itu mereka menjadi sahabat baik, terkadang jika Gugi tidak terlalu lelah bekerja ia menemani Kuko berburu sekaligus berkeliling menjaga ladang Pak Tani.

Edited and posted By : Bunda Kartika Kariono

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun