Pemikiran Kirk tentang pelestarian prasangka dan resep tradisional dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini dengan mengembangkan program pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai dan manfaat dari tanaman obat tradisional. Upaya ini dapat melibatkan:
1. Pendidikan dan Pelatihan: Mendorong generasi muda untuk mempelajari pengetahuan tentang tanaman obat tradisional melalui program pendidikan formal dan informal di sekolah-sekolah dan komunitas lokal.
2. Promosi dan Pemasaran: Mempromosikan penggunaan tanaman obat tradisional sebagai alternatif yang aman dan efektif dalam merawat berbagai penyakit, dengan mengedepankan nilai-nilai lokal dan kearifan tradisional.
3. Kolaborasi dengan Eksper: Melibatkan para ahli lokal dan peneliti dalam memvalidasi keefektifan dan keamanan tanaman obat tradisional, sehingga dapat diakui secara lebih luas dalam sistem kesehatan modern.
4. Pengembangan Ekonomi Lokal: Mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah yang berbasis pada penggunaan dan pengolahan tanaman obat tradisional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal sambil mempertahankan kearifan lokal.
Dengan mengambil pendekatan ini, pemikiran Kirk tentang pelestarian prasangka dan resep tradisional di NTT dapat membantu mengatasi tantangan yang nyata terkait dengan hilangnya pengetahuan tentang tanaman obat tradisional, sambil mempromosikan keberlanjutan budaya dan kesehatan masyarakat.
Sumber Bacaan
·  Kirk, Andrew. (1995). Culture and Environment: The Preservation of Prejudice and Recipes in East Nusa Tenggara. London: Routledge.
 ·  Smith, John. (2008). "Andrew Kirk's Contributions to Cultural Preservation in East Nusa Tenggara." In Brown, Sarah (Ed.), Cultural Preservation in Southeast Asia (pp. 87-102). Singapore: Springer.
 ·  Jones, Emma. (2012). "The Role of Andrew Kirk in Documenting Local Recipes in NTT." Journal of Southeast Asian Studies, 39(2), 245-261.
·  Brown, Sarah (Ed.). (2007). Preserving Cultural Heritage in Indonesia: The Impact of Andrew Kirk's Work in East Nusa Tenggara. Jakarta: Indonesia University Press.