Mohon tunggu...
DAVIT FACHRI AKROMI
DAVIT FACHRI AKROMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN,UNIVERSITAS JAMBI

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penghapusan UN di Sistem Pendidikan Indonesia

27 Mei 2021   17:20 Diperbarui: 27 Mei 2021   17:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pendidikan di Indonesia masih dibilang masih belum mempunyai standar yang memiliki ketentuan. Dengan bukti setiap adanya pergantian menteri,terdapat kebijakan yang berubah-ubah dalam sistem pendidikan Indonesia. Baik dalam hal-hal kurikulum atau lainnya. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penghambat sistem pendidikan Indonesia yang masih tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. 

Salah satu yang menjadi selalu  topik utama sekaligus adu argumen setiap pergantian menteri pendidikan Indonesia adalah penghapusan sistem ujian nasional. Seperti yang kita ketahui, ujian nasional atau sering disebut dengan istilah UN, dijadikan alat ukur pemetaan pendidikan di Indonesia. Selain itu, nilai ujian nasional juga dijadikan standarisasi keberhasilan hasil belajar para siswa di negara Indonesia.

Ujian Nasional bisa juga disingkat UN adalah sistem dari evaluasi standar pendidikan pendidikan secara nasional dan persamaan mutu pendidikan di tingkat pendidikan antar daerah dengan kota yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 

Evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan berurutan untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan Indonesia dan proses pemantauan hasil evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan dengan adanya peraturan.

Seseorang dikatakan sudah lulus ujian nasional bila telah melampaui nilai batas tersebut yang berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kemampuan tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kemampuan tertentu. Bila itu bisa terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas maka berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut dengan adanya batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standar dsetting. Akan tetapi hal tersebut memiliki banyak dampak negatif jika dibandingkan dengan nilai positif yang didapatkan dari adanya ujian nasional.

Salah satu tujuan pemerintah dengan menghapus ujian nasional dari sistem penentuan kelulusan pendidikan di indoneisa adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik tanpa melihat faktor angka atau batas nilai semata. Dengan adanya peran pemerintah  diperlukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam mendukung sistem mengajar dan belajar, seperti macam-macam laboratorium, perpustakaan yang lengkap, tenaga pendidik yang berkompeten, dan lainnya. 

Peserta didik diberkani wadah untuk melakukan kegiatan eksperimen dan menunjukkan bakat yang dimiliki oleh peserta didik. Pemerintah melalui pihak sekolah bertugas dan berkewajiban membantu serta memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana, agar dapat tercapainya tujuan dari pendidikan yang merdeka ini bisa tercapai.

Dengan dihapusnya ujian nasional bagi saya yang telah melewati fase dimana adanya ujian nasional, pesert didik dan pendidik tidak lagi terbebani dengan adanya target ujian nasional yang memiliki batas nilai. Jika sebelumnya, peserta didik harus mengikuti pelajaran tambahan yang  diadakn oleh sekolah, ataupun di tempat-tempat belajar di luar sekolah untuk mendapatkan hasil atau nilai memuaskan dalam ujian nasional. Selain itu, pendidik juga dituntut untuk lebih bekerja ekstra dalam mengajarkan bahan materi agar peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. 

Secara tidak langsung, hal tersebut dapat  beban psikologis bagi siswa dan guru yang biasa disebut stres ringan. Dengan adanya penghapusan ujian nasional di sistem pendidikan ini, hal tersebut akan tidak terjadi lagi. Peserta didik dan pendidik tidak lagi terbebani dengan penambahan materi yang biasanya dilakukan menjelang diselenggarakannya ujian nasional.

Selama ini dalam masyarakat sudah terdoktrin pemaham bahwa keberhasilan para peserta didik berdasakan pada nilai ujian yang mereka dapatkan ketika ujian nasional. Hal ini yang menjadikan para peserta didik, pendidik, maupun wali murid berlomba-lomba agar mendapat nilai yang diharapkan dalam ujian bagaimanapun cara mendapatkannya. 

Tanpa sadari, bakat dan keterampilan juga sangat dibutuhkan pada zaman modren ini. Dengan adanya penghapusan ujian nasional, penilaian-penilaian yang bersifat angka tersebut akan semakin pudar,walaupun tidak akan hilang dari pemahaman masyarakat dan diharapkan masyarakat, khususnya para peserta didik dan orang tua menyadari betapa pentingnya bakat dan ketrampilan untuk zaman modren yang bersaing dengan perkembangan globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun