Pembangunan infrastruktur pendidikan tinggi merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa. Namun, di balik megahnya gedung-gedung yang menjulang, terdapat aspek crucial yang tidak boleh terabaikan: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini tercermin dalam proyek pembangunan gedung baru di Universitas Airlangga Kampus C, yang menjadi contoh bagaimana implementasi K3 yang tepat dapat menjamin keberhasilan proyek konstruksi skala besar
Pembangunan gedung universitas bukanlah proyek sederhana. Dengan ketinggian bangunan yang signifikan, kompleksitas struktur, serta durasi pengerjaan yang panjang, kehadiran profesional K3 menjadi tidak terbantahkan. Para ahli K3 berperan sebagai garda terdepan dalam memastikan setiap aspek pembangunan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Beberapa tanggung jawab krusial profesi K3 dalam proyek ini meliputi:
1. Perencanaan dan Implementasi Sistem Manajemen K3
  Menyusun prosedur keselamatan kerja yang komprehensif
  Mengidentifikasi potensi bahaya di setiap tahap konstruksi
  Merancang sistem tanggap darurat yang efektif
2. Pengawasan dan Evaluasi Berkelanjutan
  Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi lokasi kerja
  Memantau penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
  Mengevaluasi efektivitas program K3 yang diterapkan
Keberadaan tim K3 yang kompeten dalam proyek pembangunan gedung Universitas Airlangga Kampus C telah memberikan berbagai manfaat signifikan:
Melalui implementasi sistem manajemen K3 yang ketat, tingkat kecelakaan kerja dapat diminimalisir secara signifikan. Hal ini tidak hanya melindungi nyawa dan kesehatan para pekerja, tetapi juga menjamin kelancaran progress pembangunan.
Pencegahan kecelakaan kerja dan penanganan risiko yang efektif berujung pada minimnya gangguan dalam proses konstruksi. Hal ini berkontribusi pada ketepatan waktu penyelesaian proyek dan penghematan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menangani insiden.
Ketika aspek keselamatan diutamakan, setiap tahapan pengerjaan dilakukan dengan lebih teliti dan sesuai standar. Hasilnya adalah bangunan yang tidak hanya aman selama proses konstruksi, tetapi juga berkualitas untuk penggunaan jangka panjang.
Pengalaman dari proyek pembangunan ini memberikan beberapa pembelajaran penting:
1. Investasi dalam SDM K3 yang berkualitas merupakan kebutuhan mutlak, bukan sekadar formalitas.
2. Sistem manajemen K3 perlu disesuaikan dengan karakteristik khusus proyek pendidikan tinggi.
3. Kolaborasi antara tim K3, kontraktor, dan pihak universitas sangat penting untuk mencapai hasil optimal.
Pembangunan gedung baru Universitas Airlangga Kampus C membuktikan bahwa profesi K3 memiliki peran vital dalam menjamin keberhasilan proyek konstruksi. Kehadiran tim K3 yang kompeten tidak hanya melindungi keselamatan pekerja, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan pembangunan. Pengalaman ini dapat menjadi model bagi proyek-proyek serupa di masa mendatang, sekaligus menegaskan pentingnya investasi dalam aspek K3 pada setiap pembangunan infrastruktur pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H