Mohon tunggu...
Lyfe

Mengapresiasikan Seni Tidak Harus Tradisional

1 Juni 2016   11:33 Diperbarui: 1 Juni 2016   11:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apresiasi seni, berasal dari kata Aprretiatus yang artinya penghargaan sedangkan seni ialah sentuhan arstik dan estik yang dapat memberi kesan pada penglihat. Jadi Apresiasi seni ialah menghargai dengan cara menikmati, menghayati, dan merasakan suatu benda atau karya seni dengan mencermati segi estetik dan arstetik. Banyak seni yang ada di Indonesia, namun sedikit orang yang mengaplikasikannya. Karena tidak mengapresiasi / menghargai seni yang ada di Indonesia. Meraka lebih memilih seni dari luar di banding seni sendiri. Bagi mereka jika mereka tidak mengikuti seni dari luar akan di anggap sebagai orang yang kudet( Ketinggalan zaman ). Padahal tidak harus tradisional jika kita ingin mengapresiasikan budaya atau seni nenek moyang.

Indonesia memiliki ragam budaya dari sambang hingga merauke, setiap daerah memiliki budaya dan seni yang berbeda yaitu bahasa, pakaian, alat musik, dan kebiasaan. Namun dengan berbagai ragam budaya ini, tidak membuat Indonesia menjadi berantakan, karena Indonesia memiliki dasar negara yg dilambangkan burung garuda yang mencekram tulisan yang berbunyi “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua. Walaupun Indonesia memiliki banyak budaya dan seni namun tetap satu yaitu Indonesia, hingga dibuat janji yang dinamakan sumpah pemuda. Namun sedikit orang yang mengapresiasikan budaya, kebanyakan orang tua yang masih mengapresiasikan budaya sedangkan para pemuda lebih megapresiasikan budaya luar dibanding budaya sendiri. Karena mereka berpikiran, mengapesiasikan budaya merupakan kegiatan yang memalukan yang akan di cap sebagai pemuda yang kudet.

Dalam mengapresiasikan seni, kita tidak harus berbuat selayaknya orang pada zaman dahulu. Kita bisa menikmati, menghayati, dan merasakan suatu benda atau karya seni dengan mencermati segi estetik dan arstetik itu bias disebut mengapresiasikan seni. Kita bisa melakukannya dengan mengabungkan seni sendiri dan seni yang berasal dari luar. Sebagai contohnya yaitu sekarang ada musik konteporer yang menggabung kan alat musik moderen seperti gitar, drum dengan alat musik moderen seperti gendang, gamelan, terbangan, angklung dan lain sebagainya. Jadi kita bisa mengapresiasikan seni tanpa harus berperilaku traditisional dan kita juga bisa mengikuti globalisasi ( Perkembangan Zaman ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun