Mohon tunggu...
Davin Permana
Davin Permana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Ginjal? Sel Punca Dapat Menjadi Solusi

23 Oktober 2017   16:01 Diperbarui: 23 Oktober 2017   16:04 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo para pembaca, selamat datang kembali di artikel terbaru saya. Seperti biasanya, saya akan membuat suatu artikel yang menarik. Topik pembicaraan artikel terbaru saya ini adalah mengenai peran sel punca sebagai pengganti kerusakan pada ginjal. Namun, sebelum masuk kepada jawaban dari topik ini, kita akan memahami dulu tentang apa itu sel punca. Sel punca memang nama yang asing di telinga orang-orang umum. Oleh karena itu, penting untuk mengerti dahulu sehingga pembaca dapat menangkap penjelasan yang ada di bawah.

SEL PUNCA

Sel punca adalah sel yang belum berdiferensiasi. Namun sel punca memiliki potensi besar untuk berkembang dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang sangat beragam. Sel punca dapat juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel dalam tubuh manusia yang mengalami kerusakan. Sel punca dapat mengalami pembelahan. Sel punca yang mengalami pembelahan memiliki 2 kemungkinan, yaitu tetap masih menjadi sel punca ataupun dapat mengalami pengkhususan atau spesialisasi menjadi sel dengan fungsi lain seperti misalnya sel otot, dll.

Sel punca adalah suatu sel yang sangat unik. Keberadaan sel punca ini sangat memegang peranan penting dalam tubuh kita. Para peneliti medis telah meneliti dan mengetahui bahwa sel punca dapat memperbaiki keadaan tubuh yang terserang suatu penyakit. Sel punca ini dapat digunakan untuk menggantikan sel maupun organ yang rusak. Sel punca ini bekerja ketika kita mengalami luka atau sakit. Ketika kita mengalami sakit maka sel sel dalam tubuh kita dapat juga terluka ataupun ada yang mati. Pada saat inilah, justru sel punca akan bekerja aktif. Sel punca dapat berperan memperbaiki sel atau organ yang mengalami sakit dan kerusakan tersebut. Selain dapat memperbaiki, sel punca bahkan dapat berperan menggantikan sel yang rusak tersebut.

Sel punca memiliki nama lain yang lebih sering digunakan, yaitu stem cell. Stem cell dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah stem cell embrionik. Stem cell embrionik ini bertugas untuk membangun setmua organ maupun jaringan dalam tubuh kita selama perkembangan seluruh organ tubuh kita. Yang kedua adalah stem cell dewasa. Dalam hal fungsi, stem cell embrionik lebih penting daripada stem cell dewasa. Stem cell embrionik memiliki fleksibilitas untuk membentuk berbagai jenis sel yang beragam sedangkan stem cell dewasa hanya terspesialisasi hanya menjadi satu jenis sel.

              

MAIN TOPIC

 Sekarang kita akan menuju pada bagian pembahasan dari topik artikel ini. Apakah sel punca dapat memperbaiki kerusakan pada sel ataupun jaringan ginjal? Kita tahu bahwa di dalam dunia kita sehari-hari, banyak sekali macam penyakit yang menyerang kerja ginjal pada tubuh manusia. Ginjal sendiri adalah organ yang sangat penting bagi kerja sistem ekskresi dalam tubuh kita. Terganggunya fungsi kerja pada ginjal dapat mengakibatkan terganggunya system eksresidalam tubuh kita pula. Penyakit dan kerusakan ginjal dapat menyebabkan masalah yang besar dalam kehidupan manusia. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mencari tahu cara mengatasi masalah yang didapatkan pada ginjal.

Banyak penelitian sudah dilakukan oleh beberapa ahli di sekeliling dunia. Mereka mulai menguak dan mencari tahu mengenai kemampuan sel punca untuk dapat mengatasi dan memperbaiki kerusakan pada suatu jaringan maupun organ.  Pada tahun 2013 lalu, di Jepang, seorang peneliti sudah membuktikan bahwa sel punca dapat memperbaiki kerusakan pada ginjal manusia. Berdasarkan bukti nyata yang saya dapat ini, sebenarnya sudah dapat terbukti sungguhan bahwa sel punca dapat memperbaiki kerusakan pada ginjal. Penemuan ini menjadi kabar yang sangat baik bagi kalangan umum di masyarakat dunia, terutama bagi beberapa orang yang terserang penyakit ginjal.

 Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, ginjal adalah organ tubuh yang sangat kompleks. Sekali ginjal kita mengalami kerusakan, akan sulit cara untuk memperbaikinya. Selama ini, system pengobatan umum yang baru dapat dilakukan terhadap penyakit ginjal hanyalah dengan cuci darah ataupun dengan melakukan transplantasi ginjal. Orang berjasa yang berhasil menemukan dan membuktikan kegunaan sel punca bagi ginjal manusia adalah Kenji Osafune dari Kyoto University di Jepang. Untuk mengembangkan suatu jaringan pada ginjal yang berasal dari sel punca, Kenji perlu melakukan suatu pemrograman sel. Sel punca ini akan didesain sehingga dapat berkembang menjadi suatu jaringan pada ginjal kita. Kenji berhasil mengembangkan ajringan mesoderm pada tingkatan intermediate. Fase jaringan tersebut adalah antara sel punca dengan jaringan ginjal yang sudah jadi atau sudah siap berfungsi seperti biasa.

Selain bukti nyata di atas tadi tentang penemuan sel punca untuk memperbaiki ginjal, ada pula beberapa teori lain yang bisa saya simpulkan. Sudah diketahui dari teori-teori di atas bahwa sel punca itu sendiri ada 2 jenis yang meliputi sel punca embrionik dan juga sel punca dewasa. Sel punca embrionik tadi adalah sel punca yang masih belum berdiferensiasi atau belum mengalami spesialisasi. Sementara sel punca dewasa sudah mengalami pengkhususan dan spesialisasi. Beberapa diferensiasi yang telah ada pada sel punca dewasa adalah diferensiasi menjadi sel punca hematopoietic dan sel punca mesenkim. 

Sel punca hematopoietik ini dapat mengalami diferensiasi lagi menjadi sel darah. Nah dalam hal ini, salah satu fungsi kerja ginjal kita adalah menyaring darah agar urin yang kita keluarkan dari tubuh kita sudah tidak lagi mengandung darah. Jika sel darah ada yang rusak maka fungsi kerja penyaringan darah di ginjal akan ikut terganggu. Spesialisasi sel punca dewasa yang menjadi sel darah akan berperan penting dan dapat membantu perbaikan sel darah sehingga kerja ginjal secara logika akan dapat bekerja normal seperti biasa. Selain itu, pada ginjal pula terdapat sel darah yang bekerja. Jadi bila ada kerusakan dan gangguan yang dialami sel darah pada sel ginjal, sel punca dapat mengatasi masalah tersebut.

Tidak hanya sel punca hematopoietic, sel punca dewasa juga dapat berdiferensiasi menjadi sel punca mesenkim. Hal ini memiliki kaitan dengan lapisan pembentuk dari ginjal. Ginjal kita terbentuk dari suatu lapisan embrional terutama yaitu lapisan mesenkim. Ini sesuai dengan diferensiasi pada selpunca yaitu diferensiasi menjadi sel punca mesenkim. Dari sini kita dapat tahu bahwa karena kecocokan yang ada antara spesialisasi sel punca dengan lapisan embrional pembentuk ginjal maka dapat didapat kesimpulan yang kedua bahwa kerusakan yang ada pada ginjal dapat diperbaiki dan diatasi oleh sel punca.

Yang ketiga, kita akan meninjau lebih lanjut dan lebih dalam mengenai sifat dari sel punca sendiri.

               Sifat sel punca    :

  • Sel punca adalah sel yang belum terspesialisasi dan dapat memperbarui diri dengan melakukan pembelahan sel.
  • Sel punca dapat diinduksi sehingga menjadi sel dengan fungsi tertentu. Sel punca dapat membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak dalam suatu organ.

Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh sel punca, dapat kita amati bahwa sel punca memiliki kebebasan dalam melakukan spesialisasi menjadi jaringan apapun. Sel punca akan dapat bekerja ketika kerja sel punca sangat dibutuhkan dalam tubuh. Hal ini terjadi jika ada jaringan yang mengalami kerusakan dan penyakit. Maka pendapat yang ketiga ini menyatakan bahwa sel punca juga dapat memperbaiki kerusakan yang dialami oleh jaringan ketika ginjal mengalami penyakit.

PROSES REGENERASI SEL PUNCA

 Proses regenerasi sel punca tidak lain adalah cara kerja sel punca itu sendiri. Proses regenerasi sel punca adalah cara dan proses bagaimana sel punca dapat dijadikan alternative dalam pengobatan dan mengatasi berbagai penyakit yang marak dan berbahaya. Cara kerjanya adalah sel punca atau stem cell ditanamkan ke berbagai organ tubuh yang mengalami kerusakan. Sel punca ini berperan dalam menggantikan sel atau jaringan yang rusak maupun yang tidak normal. Setelah dilakukan penanaman ini, yang perlu dilakukan hanyalah menunggu penanaman ini dapat membawa perubahan dan perbaikan atau tidak.

Dulu, potensi dan kegunaan stem cell belum dapat dieksploitasi dan belum dapat diterapkan oleh para ilmuwan dan dokter-dokter. Awalnya mereka semua mengira berbagai organ dalam tubuh manusia seperti misalnya jantung, hati, otak, hingga ginjal merupakan organ yang sudah berdiferensiasi secara penuh. Karena inilah mereka mengira bahwa organ-organ ini tidak dapat melakukan regenerasi apabila mengalami kerusakan. Kini, sudah dapat diketahui bahwa di dalam organ-organ seperti yang telah disebutkan tadi telah ada dan dapat ditemukan populasi stem cell. Stem cell ini mampu melakukan semacam regenerasi bagi sel penyusun suatu jaringan yang mengalami kerusakan.

 

KEKURANGAN SEL PUNCA

 Di balik semua kegunaan dan fungsi mulia yang dimiliki sel punca, pengobatan terhadap suatu penyakit dengan mengandalkan kerja sel punca tetap memiliki kerugian dan resiko tersendiri. Meskipun sel punca dapat menjadi alternative dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, namun pasien masih harus menanggung resiko yang bermacam-macam.

 Cara penyembuhan penyakit menggunakan sel punca ditempuh melalui transplantasi sel punca. Dalam dunia kedokteran, proses transplantasi sel punca yang dapat dilakukan ada 2 jenis. Kedua jenis transplantasi sel punca adalah transplantasi sel punca autologus dan transplantasi sel punca allogenik. Jenis transplantasi sel punca autologus menggunakan sel punca dari tubuh pasien sendiri. Sedangkan pada transplantasi sel punca allogenik, sel punca yang ditanamkan dalam tubuh pasien adalah sel punca milik pendonor. 

2 metode ini masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Misalnya pada transplantasi sel punca autologous memiliki keunggulan karena lebih sedikit resiko terjadinya penolakan dari tubuh terhadap sel punca yang ditanamkan sedangkan pada transplantasi sel punca allogenik kemungkinan terjadinya penolakan cukup besar karena sel punca yang ditanamkan berasal dari sel punca milik orang lain.

Resiko yang dapat ditimbulkan dari proses transplantasi sel dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah jenis penyakitnya, tipe proses transplantasi sel puncanya, dan berdasarkan usia dan kesehatan tubuh pasien itu. Orang yang beda dapat mengalami gejala efek samping yang berbeda meskipun proses transplantasi sel punca yang dilakukan tetap sama.

               Berikut adalah beberapa resiko dari transplantasi sel punca             :

  • Perkembangan sel punca embrionik dapat menjadi tidak teratur dan dapat secara spontan berkembang menjadi beberapa tipe sel.
  • Graft-versus-host disease: ketika sistem kekebalan tubuh pasien menganggap sel punca dari donor sebagai benda asing sehingga menolak sel tersebut. Gangguan penglihatan, mual, muntah, diare, nyeri otot, serta batuk yang tidak kunjung berhenti adalah beberapa gejala utama graft-versus-host disease.
  • Infeksi
  • Infertilitas
  • Muncul kanker baru
  • Katarak
  • Kegagalan transplantasi sel punca
  • Kematian

Berdasarkan beberapa topic pembicaraan yang sudah kita bahas bersama, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwa sel punca dapat menjadi jawaban dari permasalahan berbagai jenis penyakit berbahaya yang menyerang organ-organ penting dalam tubuh kita. Untuk lebih khususnya, sel punca dapat mengatasi dan memperbaiki kerusakan yang dialami pada ginjal kita. Namun, penggunaan sel punca ini bukan tanpa resiko melainkan ada resiko yang tidak kalah berat yang kemungkinan dapat menimpa pasien. Akhir kata, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para pembaca. Semoga artikel buatan saya ini dapat membantu semua pembaca dan dapat memperluas wawasan pengetahuan para pembaca sekalian.

THANK YOU

Sumber-sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca

https://ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/

http://sains.kompas.com/read/2013/01/23/21015629/Jaringan.Ginjal.Buatan.Dikembangkan.dari.Sel.Punca

http://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2934847/stem-cell-untuk-gagal-ginjal

http://stemcell-sehat.blogspot.co.id/2013/05/cara-kerja-stemcell-sel-induk.html

https://dokterindonesiaonline.com/2012/11/06/cara-kerja-dan-aplikasi-stem-sel-intervensi-medis-masa-depan/

https://www.kompasiana.com/yudistira544/59eb12b7f7afdd52ef598172/sehat-atau-masalah

http://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun