Pendapat saya yang terakhir ini bisa memperkuat kesimpulan sementara kita bahwa jaringan hewan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kita akan melihat lagi mengenai sel hewan yang telah kita tahu berbeda sekali dengan sel tumbuhan. Ada satu organel pada sel hewan yang khusus dan tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Sel hewan memiliki suatu organel yang dikenal dengan lisosom. Lisosom ini memiliki suatu fungsi atau sifat yaitu sifat fagosit. Umumnya, kita telah mengenal bahwa pengertian dari fagosit adalah soal makan memakan. Fungsi fagosit ini dapat berguna ketika suatu sel atau jaringan yang sudah tidak terpakai dan tidak berguna dapat dimatikan sehingga ada ruang bagi sel atau jaringan lain yang mungkin dapat berguna. Jika dikaitkan dengan adaptasi, fungsi fagosit ini menyebabkan sel hewan lebih bisa beradaptasi dengan lingkungannya ketimbang sel tumbuhan yang tidak memiliki lisosom.
        Begitulah analisis saya mengenai ketahanan jaringan hewan dan tumbuhan terkait dengan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Kesimpulan dari essay ini adalah jaringan hewan lebih adaptif daripada jaringan tumbuhan. Dengan membuat essay ini, saya berharap untuk membagi beberapa data yang saya dapatkan agar dapat membantu para pembaca yang membutuhkan informasi. Terima kasih.
Daftar Pustaka :
http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html
http://www.ebiologi.com/2015/12/pengertian-jaringan-meristem-fungsi-ciri.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi
http://www.kompasiana.com/yudistira544/59c12d225418834f29169702/gerak-itu-bagus
http://wowasiknya.com/hewan-purba-yang-masih-hidup-sampai-sekarang/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H