Mohon tunggu...
Davin Permana
Davin Permana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tumbuhan atau Hewan, Mana Sih yang Jago Adaptasi?

24 September 2017   16:15 Diperbarui: 24 September 2017   16:45 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kesempatan ini, saya akan membandingkan antara jaringan hewan dan jeringan tumbuhan. Manakah di antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan yang lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya? Kita sendiri tahu bahwa antara jaringan hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan yang cukup banyak. 

Sebelum kita bisa membandingkan mana yang lebih mudah beradaptasi antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan, kita harus terlebih dahulu mengenal lebih dalam mengenai beberapa teori yang bisa membantu peninjauan kita mengenai materi ini.

Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yamng memiliki bentuk, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan adalah tingkatan kedua dalam tingkatan makhluk hidup. Jaringan terbentuk dari sel dan nantinya akan membentuk suatu organ.

Jaringan Tumbuhan

               Jaringan tumbuhan terbagi menjadi 2 kelompok. Yang pertama adalah jaringan embrional. Jaringan embrional ini dikenal juga sebagai jaringan meristem. Jaringan embrional adalah jaringan muda yang masih aktif membelah dan berdiferensiasi. Alasan dari terjadinya pertumbuhan pada tanaman salah satunya adalah karena adanya jaringan meristem yang dapat membelah secara aktif. Jaringan meristem inilah dibagi lagi berdasarkan asal dan berdasarkan posisi. Pembagian jaringan meristem yang berdasarkan asal dibedakan menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem primer menghasilkan pertumbuhan yang meninggi atau memanjang. Jaringan meristem primer umumnya terletak pada bagian ujung akar dan ujung batang. Sedangkan jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan atau pembesaran diameter batang. Contoh jaringan meristem sekunder adalah kambium. Jaringan meristem berdasarkan posisinya akan dibedakan menjadi jaringan meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral.

Setelah jaringan embrional ada juga jaringan dewasa. Perbedaan antara jaringan dewasa dengan jaringan meristem adalah pada jaringan meristem, sel-selnya akan aktif membelah, banyak sitoplasma, nukleus besar. Pada jaringan dewasa, sifat-sifat yang ada berlawanan dengan sifat-sifat yang dimiliki jaringan meristem.

               Jaringan dewasa ini masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok jaringan yang memiliki kerja berbeda-beda namun saling berkaitan untuk melancarkan proses kehidupan tumbuhan. Jaringan dewasa dibagi lagi menjadi jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Jaringan epidermis adalah jaringan yang berguna sebagai pelindung bagi jaringan lain yang ada di dalam tumbuhan.

Jaringan Hewan

               Jaringan pada hewan terdiri dari jenis-jenis jaringan yang sama sekali berbeda dengan jaringan pada tumbuhan. Hal ini dikarenakan hewan dan tumbuhan adalah organisme yang berbeda jauh, oleh karena itu cara dan system kerja tubuh mereka benar-benar berbeda. Jaringan yang ada pada tubuh hewan sangat berbeda dengan jaringan pada tumbuhan.

               Jaringan hewan dapat dibagi menjadi 4 jenis jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau konektif, jaringan otot, dan yang terakhir adalah jaringan saraf. Jaringan epitel adalah jaringan pada hewan yang melapisi permukaan tubuh hewan, membatasi antarorgan satu dengan yang lainnya, dan juga membatasi organ dengan rongga dalam tubuh. Jaringan epitelium ini tersusun dari sel-sel yang terikat kuat satu sama lain sehingga pelindung tubuh dari serangan luar.

               Jaringan ikat adalah jaringan yang berguna dalam menyangga dan menyatukan jaringan dan organ organ lain. Contoh dari jaringan ikat adalah tulang, tulang rawan, tendon, ligament, dan lain lainnya. Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat penggerak aktif pada tubuh hewan. Jaringan saraf adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel saraf yang biasa disebut dengan neuron.

               Begitulah pembahasan secara singkat yang telah saya tuliskan mengenai jaringan hewan dan tumbuhan. Penjelasan ini akan menjadi dasar dari pemahaman kalian mengenai teori-teori penting dan umum mengenai seluk beluk jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. Selanjutnya, kita akan kembali kepada pertanyaan besar yang ingin kita coba cari jawabannya. Kita akan melakukan peninjauan dan penyelidikan mengenai manakah di antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan yang sebenarnya dapat beradaptasi dengan lebih mudah terhadap lingkungannya.

               Untuk membahas mengenai kemudahan dalam beradaptasi antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan, saya akan memberi tahu terlebih dahulu mengenai pengertian dari adaptasi itu sendiri. Secara singkat, adaptasi adalah suatu kemampuan dan cara bagaimana suatu organisme bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mengatasi tekananlingkungan sekitarnya untuk bisa bertahan hidup di alam.

               Pendapat saya yang pertama ini adalah permainan logika yang dapat mendasari jawaban dari pertanyaan besar ini. Jika kita coba berpikir di luar batasan jaringan saja, coba kita bandingkan jika satu organisme hewan dan tumbuhan kita pindahkan dari habitat aslinya. Misalnya hewan dan tumbuhan di habitat dingin kita pindahkan ke padang gurun. Manakah yang lebih mudah beradaptasi dan bertahan hidup, apakah itu hewan ataukah tumbuhan? Memang kedua jenis organisme ini akan kesulitan mencari cara untuk bertahan hidup karena memang ditempatkan di tempat yang tidak sesuai dengan habitatnya. Setiap makhluk hidup pasti memiliki fungsi tubuh yang disesuaikan dengan habitat tempat mereka tinggal sehingga jika dipindahkan ke tempat lain maka akan muncul masalah-masalah.

               Kita tahu bahwa hewan memiliki suatu kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh tumbuhan. Hewan dapat bergerak sementara tumbuhan hanya bisa diam di tempat di mana dia tertanam. Kemampuan untuk bergerak ini merupakan kelebihan besar karena dengan begitu, hewan dapat bergerak dan mencari berbagai alternatif cara untuk memperpanjang masa hidupnya. Sementara tumbuhan dirugikan karena tidak bisa bergerak, hanya bisa pasrah pada nasibnya. Jadi secara sederhana bisa disimpulkan dari analogi pertama bahwa hewan akan lebih mudah beradaptasi. Dari situ bisa dikatakan juga bahwa jika kesatuan organisme hewan lebih mudah beradaptasi maka begitu pula dengan jaringannya.

               Pendapat saya yang kedua ini dapat dibilang sebagai suatu pemikiran sederhana. Kita sendiri tahu bahwa jaringan selalu terbentuk dari kumpulan sel-sel sehingga jika kita mau membandingkan jaringan satu dengan yang lain, pasti tidak lepas hubungannya dengan sel juga. Pada teori mengenai sel, disebutkan bahwa sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki oleh sel hewan, yaitu dinding sel. Dinding sel adalah organel penting yang berfungsi untuk menjadi pelindung dan menyeleksi berbagai jenis zat asing agar tidak mudah masuk dalam sel. Hal ini bisa dikaitkan dengan kemudahan beradaptasi dengan lingkungannya. Dinding sel pada sel tumbuhan memiliki sifat khusus yang disebut impermeabel. Arti dari impermeabel adalah bahwa dinding sel bersifat selektif dan memilih-milih dalam menentukan zat mana yang boleh masuk ke dalam sel. Jadi, dapat dianggap dengan sifat impermeabel yang dimiliki oleh sel tumbuhan, sel akan bersikap pilih-pilih sehingga zat asing sulit untuk masuk. Maka, jika tumbuhan dipindahkan ke tempat asing yang berbeda jauh dari kondisi habitatnya, sel sel tumbuhan akan lebih sulit beradaptasi.

               Sementara itu, pada sel hewan tidak terdapat dinding sel. Karena tidak ada dinding sel, maka sifat impermeabel tidak dimiliki oleh sel hewan. Dengan demikian, sel-sel hewan akan lebih ramah dan terbuka terhadap zat-zat lain yang menandakan juga bahwa sel hewan akan lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungannya. Kesimpulan dari pendapat saya ini adalah sel hewan lebih mudah beradaptasi daripada sel tumbuhan. Jika jaringan tersusun oleh kumpulan sel, maka jika sel hewan lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan sel tumbuhan maka jaringan hewan juga lebih mudah beradaptasi daripada jaringan tumbuhan.

               Fakta lain lagi yang dapat kita perhatikan adalah beberapa spesies hewan maupun tumbuhan purba yang masih ada hingga sekarang. Ada banyak jenis hewan maupun tumbuhan yang sudah ada sejak jaman dahulu kala namun masih ditemukan keberadaannya meskipun sudah tidak banyak lagi. Beberapa spesies hewan dan tumbuhan purba ini adalah contoh dari ketahanan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi seiring dengan perubahan iklim dari tahun ke tahunnya.

               Berdasarkan pencarian dan beberapa riset yang telah saya lakukan, beberapa jenis hewan memang diperkirakan telah ada di bumi ini dalam periode yang sangat lama jika dibandingkan dari beberapa jenis spesies tumbuhan. Saya menemukan beberapa spesies hewan yang diperkirakan sudah ada sejak jutaan tahun lalu hingga saat ini. Sementara itu, beberapa spesies tumbuhan purba yang saya temukan, jenis-jenis tumbuhan ini tidak hidup dalam periode yang selama masa keberadaan spesies hewan purba itu.

               Contoh hewan purba yang saya temukan adalah Horseshoe crabs, buaya, sturgeon, Ummidia audouini. Horseshoe crabs adalah jenis kepiting yang diperkirakan sudah ada keberadaannya sejak 450 juta tahun yang lalu. Buaya adalah hewan yang sangat popular hingga saat ini. Beberapa dari kalian mungkin memang tahu kalau pada jaman purba dahulu, sudah dapat ditemukan hewan sejenis buaya. Buaya ini diperkirakan sudah ada sejak 200 juta tahun yang lalu.

               

Sementara itu, beberapa tumbuhan yang telah ada sejak jaman purba adalah Silene stenophylla dan Ginko biloba. Silene stenophylla adalah tanaman bunga langka yang telah ada dari 30 ribu tahun silam. Sedangkan Ginko biloba adalah tanaman terkenal yang dikenal dapat dipakai untuk keperluan medis dan pengobatan. Tidak disangka, tanaman ini sudah ada sejak 135 juta tahun yang lalu. Dari beberapa data yang terlihat dari beberapa spesies hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak hewan yang ditemukan sudah hidup sejak lama, lebih awal daripada berbagai spesies tumbuhan lainnya.

                Pendapat saya yang terakhir ini bisa memperkuat kesimpulan sementara kita bahwa jaringan hewan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kita akan melihat lagi mengenai sel hewan yang telah kita tahu berbeda sekali dengan sel tumbuhan. Ada satu organel pada sel hewan yang khusus dan tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Sel hewan memiliki suatu organel yang dikenal dengan lisosom. Lisosom ini memiliki suatu fungsi atau sifat yaitu sifat fagosit. Umumnya, kita telah mengenal bahwa pengertian dari fagosit adalah soal makan memakan. Fungsi fagosit ini dapat berguna ketika suatu sel atau jaringan yang sudah tidak terpakai dan tidak berguna dapat dimatikan sehingga ada ruang bagi sel atau jaringan lain yang mungkin dapat berguna. Jika dikaitkan dengan adaptasi, fungsi fagosit ini menyebabkan sel hewan lebih bisa beradaptasi dengan lingkungannya ketimbang sel tumbuhan yang tidak memiliki lisosom.

               Begitulah analisis saya mengenai ketahanan jaringan hewan dan tumbuhan terkait dengan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Kesimpulan dari essay ini adalah jaringan hewan lebih adaptif daripada jaringan tumbuhan. Dengan membuat essay ini, saya berharap untuk membagi beberapa data yang saya dapatkan agar dapat membantu para pembaca yang membutuhkan informasi. Terima kasih.

Daftar Pustaka :

http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html

http://www.ebiologi.com/2015/12/pengertian-jaringan-meristem-fungsi-ciri.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi

http://www.kompasiana.com/yudistira544/59c12d225418834f29169702/gerak-itu-bagus

http://www.kompasiana.com/vincentiusversandy/59c3b61c2bb4bf478520b1c3/rebelling-against-mother-nature-with-the-power-of-adaptation

http://wowasiknya.com/hewan-purba-yang-masih-hidup-sampai-sekarang/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun