Mohon tunggu...
Davin Firmansyah
Davin Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - gabut

seminari mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sengsara

6 April 2022   08:10 Diperbarui: 6 April 2022   08:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluh dan keringat menetes bercampur darah,

menahan cacian dan hinaan yang menyakitkan sukma.

Setiap cacian dan hinaan yang menurunkan harkat dan martabat, 

dia terima dengan penuh sukacita.

Taat kepada Dia yang disana,

sampai akhir hayatnya.

Sebuah siksaan yang paling hina diterima olehNya.

Satu manusia yang menanggung dosa kita semua.

Tak terhitung kesalahan kita, 

hingga ia harus menumpahkan darahNya yang sangat mahal untuk kita.

Luka yang ada disekujur tubuhnya adalah bukti dosa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun