Mohon tunggu...
Maria Magdalena
Maria Magdalena Mohon Tunggu... Swasta -

Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, karena setiap masalah adalah ujian pendewasaan untuk menjadi pribadi yang tegar dan dewasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempertanyakan Ajaran Pendeta Yesaya Pariadji Gereja Tiberias Indonesia

7 Juli 2012   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12 29650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4). Adakah di Alkitab pernah menjelaskan mengenai gereja yang bersifat suatu kelompok tertentu ataukah suatu gereja yang dimaksud sebagai tubuh Kristus?

5). Di Alkitab dijelaskan Rasul Paulus ketika melihat sinar kemuliaan NYA pun menjadi buta. Rasul Yohanes mati suri. Tetapi Pendeta Yesaya Pariadji digandeng Tuhan Yesus ke Surga dan dia mencium kaki Yesus.

Bukan saya meragukan pengalaman tersebut, tetapi secara prinsip saya tidak akan terlalu cepat percaya itu pengalaman dari Tuhan sebab tidak ada dasar Kebenaran. Roh Kudus yang akan membawa kita pada pengalaman yang sesuai dengan Firman Allah. Jika itu dari Tuhan puji Tuhan tapi harus ada penjelasan kebenaran. jika tidak, berdoalah dan berjaga-jagalah!

Iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat kita yang menyelamatkan. Banyak orang yang sudah bernubuat demi nama Yesus, bernubuat dan membuat mukzisat-mukzisat, tetapi pada akhirnya Tuhan Yesus sendiri berkata, ”Siapakah engkau? Enyahlah dari hadapanku! Aku tidak mengenalmu!”

Renungan Matius 7:15: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun