Palembang --Â USBN telah berlangsung sejak Senin, 18 Maret 2019. Dalam pelaksanaannya, USBN membawa dampak terhadap omset para pedagang ataupun kantin sekolah.
Hal itu terjadi dikarenakan Siwa dan Siswi lebih memilih belajar daripada pergi ke kantin untuk membeli makanan saat jam istirahat. Ditambah dengan Siswa/i kelas X dan XI yang belajar dirumah. Hal itupun terjadi di salah satu sekolah ternama di Palembang, SMA Xaverius 1 Palembang.
Dari sebuah hasil wawancara bersama dengan salah satu penjaga kantin. Ibu theresia Sudarti (35 tahun) mengatakan Bahwa, omset yang ia dapatkan berkurang hingga 50% dari hari-hari biasanya. Jika hari biasa ia mendapatkan kurang lebih 2 juta per hari. Tetapi saat dilaksanakan USBN omset yang ia peroleh tidak lebih dari 1 juta per harinya. Rabu (20/3/2019).
Walaupun hanya sebagai pekerja di sebuah konter minuman, beliau  sangat merasakan bahwa pelaksanaan USBN berdampak buruk bagi omset yang diperoleh, baik pedagang sekitar sekolah maupun kantin sekolah. Dan karena beliau hanya seorang pekerja, ia tak dapat melakukan apapun. Tidak seperti toko atau kantin yang berada di luar lingkup Sekolah, yang bisa melakukan promosi atau cara lain yang membuat toko atau kantin tersebut kembali ramai.
Beliau sudah bekerja sejak 4 Januari 2012. Hal itu berawal dari ajakan untuk membantu berdagang di Kantin sekolah SMA Xaverius 1. Kebetulan saat itu Ibu Darti belum mempunyai pekerjaan. Dan selama ia bekerja, saat  USBN dilangsungkan setiap tahunnya. Hal itu pasti menyebabkan omset yang didapatkan menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H