Mohon tunggu...
Davina Santosa
Davina Santosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya senang mencoba hal baru dan melakukan pengkajian mengenai pariwisata.

Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekowisata: Proses Menuju Pariwisata Berkelanjutan? Belum Tentu!

6 Desember 2022   14:02 Diperbarui: 6 Desember 2022   14:08 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.goodnewsfromindonesia.id

Salah satu kasus yang terjadi di Indonesia terkait penolakan masyarakat yakni pada pembangunan Taman Nasional Komodo. Tahun 2018, masyarakat Manggarai Barat berkali-kali melakukan penolakan terhadap pembangunan Jurassic Park sebagai bentuk pengembangan destinasi ekowisata premium di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat bersama dengan beberapa kelompok aktivis pariwisata dan lingkungan menolak karena memiliki persepsi yang berbeda atas pembangunan yang dilakukan. Penolakan tersebut didasari pada kekhawatiran atas terancamnya habitat asli Komodo yang akan berdampak buruk pada keberlangsungan hidup komodo. 

Selain itu, masuknya alat berat di habitat Komodo pada saat pembangunan juga dirasa akan membahayakan komodo yang hidup di sana. Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) di Manggarai Barat juga menyoroti bahwa pembangunan sumor bor sebagai fasilitas pendukung pembangunan tersebut dinilai dapat mematikan sumber-sumber air di Pulau Rinca. Meski sempat terjadi penolakan dari masyarakat dan UNESCO, pembangunan tersebut tetap berjalan hingga saat ini.

Berdasarkan kasus tersebut, kita dapat melihat bahwa dalam praktiknya, destinasi yang menekankan diri sebagai ekowisata masih melakukan pelanggaran terhadap prinsip dan konsep ekowisata itu sendiri. Artinya, prinsip berkelanjutan belum tentu dapat berjalan dan pada akhirnya dapat berimbas pada bentuk pariwisata yang tidak mensejahterakan, baik itu bagi masyarakat, ekonomi maupun bagi lingkungan sekitar. Kesejahteraan masyarakat dapat didukung dengan adanya pelibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan pariwisata. Kelestarian lingkungan dapat didukung dengan upaya-upaya konservasi alam tanpa terjadi degradasi alih-alih mempercantik tatanan alam. 

Ekowisata yang sebaik-baiknya dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan wisatawan melalui berbagai upaya, seperti memperkenalkan kebudayaan masyarakat setempat, praktik budidaya, konservasi alam, dan sebagainya. Sehingga, penerapan ekowisata yang berhasil dan berkelanjutan ialah yang memenuhi prinsip berkelanjutan serta mengimplementasikan prinsip tersebut dalam kegiatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun