Mohon tunggu...
Davina OcbetaniePutri
Davina OcbetaniePutri Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi

Saya memiliki hobi membaca buku novel.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cara Gen Z Menyumbuhkan Patah Hati di Era Digital

19 Januari 2025   18:54 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putus cinta pasti nggak pernah mudah, apalagi buat Gen Z yang tumbuh di dunia digital. Kehidupan sosial kita banyak terhubung dengan media sosial, jadi wajar kalau perasaan campur aduk saat hubungan berakhir. Tapi, meskipun berat, banyak Gen Z yang akhirnya menemukan cara untuk bangkit dan move on setelah putus.

1. Dampak Media Sosial Setelah Putus
Buat Gen Z, media sosial adalah bagian besar dari kehidupan. Jadi, saat putus, nggak jarang banyak yang meluapkan perasaan di Instagram story atau status Twitter. Namun, media sosial juga bisa jadi masalah. Lihat foto-foto kenangan atau nge-stalk mantan bisa bikin perasaan jadi nggak stabil dan memperlama proses move on.

Beberapa orang memilih untuk sementara waktu menjauh dari media sosial, supaya nggak terus-menerus merasa terhubung dengan masa lalu dan bisa fokus ke diri sendiri.

2. Menyembuhkan Diri Setelah Putus
Setelah berpisah, banyak Gen Z yang merasa bingung dan sedih. Tapi ini juga waktu yang tepat untuk menemukan diri sendiri lagi. Banyak yang memilih untuk ngobrol dengan teman atau mencari dukungan dari konselor. Beberapa lainnya fokus pada aktivitas baru seperti berolahraga atau mengasah hobi yang bisa membantu mengalihkan perhatian.

Saat proses penyembuhan ini, kita juga belajar lebih banyak tentang diri sendiri, apa yang sebenarnya kita inginkan dan butuhkan dalam hubungan.

3. Kesehatan Mental Itu Penting
Gen Z lebih sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Kalau merasa butuh bantuan, banyak yang mencari terapis atau psikolog, baik itu secara langsung atau lewat platform online. Selain itu, banyak juga yang mulai lebih bijak menggunakan media sosial dan memilih untuk lebih banyak waktu di dunia nyata, menjaga jarak dari hal-hal yang bisa memicu perasaan negatif.

Penting juga buat nyoba hal-hal yang bisa bantu menenangkan pikiran, seperti meditasi atau jalan-jalan.

4. Teman sebagai Support System
Setelah putus, dukungan dari teman atau keluarga sangat membantu. Banyak Gen Z yang merasa lebih baik setelah berbicara dengan teman tentang perasaan mereka. Kadang cuma butuh seseorang yang dengerin dan kasih semangat. Selain itu, banyak juga yang memilih untuk gabung kegiatan seru atau ikut komunitas baru untuk ketemu orang baru dan refreshing.

Teman-teman yang selalu ada bisa jadi kekuatan yang besar dalam proses penyembuhan.

5. Belajar dari Pengalaman
Perpisahan memang menyakitkan, tapi juga mengajarkan banyak hal. Gen Z cenderung bisa melihat sisi positif dari setiap pengalaman, termasuk yang sulit sekalipun. Kita jadi lebih tahu apa yang kita inginkan dalam hubungan dan cara menjaga komunikasi yang sehat.

Ini juga menjadi kesempatan untuk lebih fokus pada diri sendiri, tumbuh jadi pribadi yang lebih baik, dan siap menjalani hubungan yang lebih sehat di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun