Mohon tunggu...
Davina OcbetaniePutri
Davina OcbetaniePutri Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi

Saya memiliki hobi membaca buku novel.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stunting banyak ditemukan di Indonesia terutama di kota Surabaya, apa itu stunting?

4 September 2024   13:10 Diperbarui: 4 September 2024   18:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 foto bersama pada senin, 26 agustus 2024/dok.kelompok

Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini atau balita stunting adalah balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga. (Sumber : paudpedia.kemdikbud.go.id)

Kami percaya bahwa "Strategi Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak Usia Dini bagi Orangtua di Kecamatan Tambaksari" sangatlah penting. Sebaiknya, setiap orangtua harus aktif dalam memantau pertumbuhan anaknya seperti mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala secara berkala, dan memberikan anak nutrisi yang seimbang untuk mencegah stunting yang dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak di masa depan.

Bisa jadi, jika orangtua tidak memantau pertumbuhan anak secara teratur, maka orangtua tidak akan menyadari adanya tanda-tanda stunting yang dapat diatasi dengan cepat. Oleh karena itu, seharusnya orang tua mengikuti pelatihan pemantauan pertumbuhan anak yang disediakan oleh pemerintah atau organisasi kesehatan seperti posyandu dan sekolah orang tua hebat.

Kegiatan SOTH ini bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan mengenai Pola Asuh Anak,  yang dihadiri oleh keluarga yang memiliki balita. Setelah mengikuti kegiatan ini orang tua diharapkan dapat melakukan terobosan dalam pengasuhan anak untuk membentuk anak-anak yang sehat dan berkualitas sekaligus meminimalisir terjadinya stunting akibat cara mengasuh yang kurang tepat. Kegiatan ini terlaksana dikarenakan usaha yang dilakukan oleh kader BKB  dalam mengajak para orangtua menjadi orang tua hebat dalam mengasuh balitanya. (Sumber : kampungkb.bkkbn.go.id)

Pada hari Senin, 26 Agustus, di Kecamatan Tambaksari, telah diselenggarakan kegiatan inovatif sebagai bagian dari program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Acara ini dihadiri oleh 47 peserta seminar, 3 pengurus mitra dari DP3APKKB Kota Surabaya, Ibu Maya Thosuly, S.H, M.PSDM, sebagai sekertaris kelurahan Tambaksari yang bertugas membuka acara dan 14 orang mahasiswa/i Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang menjadi panitia kegiatan seminar. Dalam kegiatan ini, fokus utama diberikan pada pentingnya inovasi dan teknologi dalam mendukung pemahaman orang tua mengenai pemantauan pertumbuhan anak usia dini sebagai langkah penting dalam pencegahan stunting. Beragam materi yang disampaikan mencakup strategi praktis yang dapat diterapkan oleh para orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan penuh, acara ini berjalan lancar dan sukses dalam mendorong keterlibatan aktif dari para peserta.

Dalam pelatihan ini, orang tua akan belajar tentang cara memantau pertumbuhan anak secara efektif, termasuk mengenali tanda-tanda stunting dan cara mencegahnya. Dengan demikian, dapat membantu anak-anak di Kecamatan Tambaksari untuk tumbuh sehat dan kuat.

pemaparan materi mengenai stunting/dok.kelompok
pemaparan materi mengenai stunting/dok.kelompok

Ajakan kepada semua orangtua di Kecamatan Tambaksari: mari kita ikuti pelatihan pemantauan pertumbuhan anak usia dini ini untuk membantu anak-anak tumbuh dengan sehat dan kuat. Dengan kerja sama dan kesadaran yang tinggi, kita dapat mencegah stunting dan membantu anak-anak kita mencapai potensi maksimal mereka.

Kami rasa, strategi ini efektif jika dilakukan secara serius dan konsisten. Sebaiknya, pemerintah dan organisasi kesehatan harus meningkatkan sumber daya dan fasilitas pelatihan untuk memastikan bahwa semua orangtua di Kecamatan Tambaksari dapat mengikuti pelatihan ini.

Dengan demikian, dapat membantu menciptakan generasi yang sehat dan kuat di masa depan. Kami percaya bahwa dengan strategi ini, kita dapat membuat perbedaan signifikan dalam pencegahan stunting di Kecamatan Tambaksari. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melaksanakan strategi ini dan membantu anak-anak tumbuh sehat dan kuat.

Saran kami agar pemerintah dan organisasi kesehatan melakukan evaluasi reguler terhadap program pelatihan ini untuk memastikan bahwa hasilnya efektif dan dapat ditingkatkan. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa strategi pencegahan stunting melalui pelatihan pemantauan pertumbuhan anak usia dini bagi orangtua di Kecamatan Tambaksari benar-benar efektif dan dapat membantu anak-anak tumbuh dengan sehat dan kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun