Jakarta, 19 Juli 2024 -- Menurut Williard (2005), cyberbullying merupakan kegiatan mengirim atau mengunggah materi yang berbahaya atau melakukan agresi sosial dengan menggunakan internet dan teknologi lainnya. Hujatan secara online di media sosial memang sering menimpa para selebritas, termasuk idola pop Korea. Beberapa kasus bunuh diri yang menimpa bintang pop Korea diduga dipicu oleh cyberbullying.
Jennie BLACKPINK menjadi salah satu sasaran empuk bullying di media sosial, ketika ia tiba - tiba saja meninggalkan panggung saat konser sedang berlangsung pada 11 Juni tahun lalu di Melbourne. Hal itu membuat beragam macam tanggapan dari netizen.
Dari salah satu staff konser memberi tanggapan, diduga bahwa Jennie mengalami muntah seharian akibat keracunan makanan dan harus menjalani infus sebelum konser karena kekurangan cairan.
Jennie sempat memberikan permohonan minta maaf melalui unggahan story instagram pribadinya, Jennie mengungkapkan bahwa ia merasa sangat bersalah karena tidak dapat menemani fansnya sampai konser berakhir.
Namun hal itu tidak mengurangi hujatan yang diterimanya, justru semakin banyak berbagai komentar - komentar negatif yang Jennie dapat dari berbagai platform.
"Dia nggak punya rasa hormat pada karier aslinya" komentar netizen. "Kenapa dia selalu seperti ini? maksud aku ini bukan yang pertama kalinya dia seperti ini. Tolong bersikap profesional, mempermalukan grupnya saja" kata netizen lainnya.
Menurut Teori Carl Gustav JungÂ
Dalam psikologis menurut teori Carl Gustav Jung dengan menggunakan teori Neo-Analisis nya, bahwa cyberbullying dapat terjadi karena ketidaksadaran personal yaitu; sang pelaku cyberbullying tersebut tidak sadar akan ujaran yang ia berikan dan ia juga terlalu asik menggunakan media sosial sehingga ia tidak sadar bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk dan fatal kepada Jennie.
Pesona Archetype dan Shadow Archetype
Pesona Archetype dalam teori Carl Jung seperti topeng yang kita pakai untuk berinteraksi dengan orang lain. Shadow Archetype dalam teori Carl Jung adalah bagian diri kita yang tersembunyi dan berisi sifat-sifat yang tidak kita sukai atau coba sembunyikan, seperti emosi negatif atau kelemahan diri kita.
Â
Hubungan Cyberbullying dengan Teori Carl Gustav Jung
Pada kasus ujaran kebencian yang Jennie terima di media sosial, sang pelaku bisa menggunakan Persona untuk menunjukkan kekuatan yang mungkin tidak mereka miliki dalam kehidupan nyata. Mereka menciptakan citra diri yang tampak kuat sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan atau merasa berkuasa di media sosial.
Di sisi lain, sang pelaku juga bisa menyembunyikan sisi Shadow mereka, yaitu bagian dari diri yang tidak mereka akui seperti kemarahan, ketidakamanan, atau kebencian. Mereka mengekspresikan sisi tersembunyi ini melalui ujaran kebencian di media sosial. hal tersebut terjadi karena rasa ketidakamanan atau rasa rendah diri pelaku bisa muncul sebagai penghinaan atau serangan terhadap orang lain.
REFERENSI
Malihah Zahro & Alfiasari. (2018). "Perilaku Cybebullying Pada remaja dan Kaitannya Dengan Kontrol Diri dan Komunikasi Orang Tua". Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, vol. 11, no. 2, hal. 146
Friedman, Howard S., & Miriam W. Schustack. 2020. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H