Mohon tunggu...
Davina Nabila
Davina Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - psikologi23

saya sangat menyukai blackpink terutama jennie.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cyberbullying dalam Dunia K-Pop: Jennie Blackpink sebagai Sasaran Ujaran Kebencian Setelah Tinggalkan Konser Karena Sakit

19 Juli 2024   11:49 Diperbarui: 19 Juli 2024   12:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jakarta, 19 Juli 2024 -- Menurut Williard (2005), cyberbullying merupakan kegiatan mengirim atau mengunggah materi yang berbahaya atau melakukan agresi sosial dengan menggunakan internet dan teknologi lainnya. Hujatan secara online di media sosial memang sering menimpa para selebritas, termasuk idola pop Korea. Beberapa kasus bunuh diri yang menimpa bintang pop Korea diduga dipicu oleh cyberbullying.

Jennie BLACKPINK menjadi salah satu sasaran empuk bullying di media sosial, ketika ia tiba - tiba saja meninggalkan panggung saat konser sedang berlangsung pada 11 Juni tahun lalu di Melbourne. Hal itu membuat beragam macam tanggapan dari netizen.


Dari salah satu staff konser memberi tanggapan, diduga bahwa Jennie mengalami muntah seharian akibat keracunan makanan dan harus menjalani infus sebelum konser karena kekurangan cairan.


Jennie sempat memberikan permohonan minta maaf melalui unggahan story instagram pribadinya, Jennie mengungkapkan bahwa ia merasa sangat bersalah karena tidak dapat menemani fansnya sampai konser berakhir.


Namun hal itu tidak mengurangi hujatan yang diterimanya, justru semakin banyak berbagai komentar - komentar negatif yang Jennie dapat dari berbagai platform.

"Dia nggak punya rasa hormat pada karier aslinya" komentar netizen. "Kenapa dia selalu seperti ini? maksud aku ini bukan yang pertama kalinya dia seperti ini. Tolong bersikap profesional, mempermalukan grupnya saja" kata netizen lainnya.


Menurut Teori Carl Gustav Jung 

Dalam psikologis menurut teori Carl Gustav Jung dengan menggunakan teori Neo-Analisis nya, bahwa cyberbullying dapat terjadi karena ketidaksadaran personal yaitu; sang pelaku cyberbullying tersebut tidak sadar akan ujaran yang ia berikan dan ia juga terlalu asik menggunakan media sosial sehingga ia tidak sadar bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk dan fatal kepada Jennie.

Pesona Archetype dan Shadow Archetype


Pesona Archetype dalam teori Carl Jung seperti topeng yang kita pakai untuk berinteraksi dengan orang lain. Shadow Archetype dalam teori Carl Jung adalah bagian diri kita yang tersembunyi dan berisi sifat-sifat yang tidak kita sukai atau coba sembunyikan, seperti emosi negatif atau kelemahan diri kita.

 

Hubungan Cyberbullying dengan Teori Carl Gustav Jung


Pada kasus ujaran kebencian yang Jennie terima di media sosial, sang pelaku bisa menggunakan Persona untuk menunjukkan kekuatan yang mungkin tidak mereka miliki dalam kehidupan nyata. Mereka menciptakan citra diri yang tampak kuat sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan atau merasa berkuasa di media sosial.


Di sisi lain, sang pelaku juga bisa menyembunyikan sisi Shadow mereka, yaitu bagian dari diri yang tidak mereka akui seperti kemarahan, ketidakamanan, atau kebencian. Mereka mengekspresikan sisi tersembunyi ini melalui ujaran kebencian di media sosial. hal tersebut terjadi karena rasa ketidakamanan atau rasa rendah diri pelaku bisa muncul sebagai penghinaan atau serangan terhadap orang lain.

REFERENSI


Malihah Zahro & Alfiasari. (2018). "Perilaku Cybebullying Pada remaja dan Kaitannya Dengan Kontrol Diri dan Komunikasi Orang Tua". Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, vol. 11, no. 2, hal. 146

Friedman, Howard S., & Miriam W. Schustack. 2020. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga

https://seleb.tempo.co/amp/1737786/jennie-blackpink-tuai-hujatan-usai-turun-panggung-saat-konser-di-australia

https://www.kpopchart.net/k-update/amp/9169138814/jennie-blackpink-dapat-hujatan-kebencian-setelah-tinggalkan-konser-karena-sakit-knetz-minta-ini-pada-haters

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun