Mohon tunggu...
davin alghiffari
davin alghiffari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya berasal dari Surabaya dengan mengambil program studi administrasi publik di Universitas Airlangga, Hobi saya adalah ber olahraga dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Tradisi, Pagelaran Seni Sandur dalam Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur

4 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:21 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beragam budaya yang tersimpan didalam keindahan nusantara membuat Indonesia menjadi negeri yang indah dan Makmur. Salah satu kesenian yang sangat popular di kalangan daerah salah satunya adalah "Pagelaran Seni Sandur". Kesenian ini menampilkan perpaduan antara tari, musik, dan drama, yang menggambarkan kearifan lokal serta nilai-nilai budaya yang mendalam. Pagelaran Seni Sandur, yang kerap kali dipentaskan di berbagai daerah, menjadi sarana untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya tradisional kepada generasi muda.

               Pada Jumat, 11 Oktober 2024, yang bertepatan dengan malam hari jadi Jawa Timur ke-79. Cak Durasim merayakan hari tersebut dengan mengadakan "Pagelaran Seni Sandur dari Bojonegoro". Pagelaran tersebut mengundang beberapa petinggi Jawa Timur, salah satu contohnya adalah ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Disana banyak sekali penonton, ada dari mahasiswa-mahasiswa dari universitas di Surabaya, orang tua, dan masih banyak lagi. Cak Durasim memberikan 300 kursi kepada penonton secara gratis di halaman Cak Durasim, ternyata penonton yang hadir melebihi 300 orang hingga pendopo Cak Durasim pun digunakan untuk duduk.

                Pelayanan di Cak Durasim pun sangat baik dan cepat, meski waktu acara mulai dimundurkan. Seni Sandur Kembang Desa dari Bojonegoro ini dibawakan oleh anak-anak seusia SMA, mereka berada dibawah naungan Sanggar Sayap Jendela. Kesenian sandur ini berisi tari, musik, dan juga drama. Saya sebagai mantan pelaku seni tradisonal karawitan sangat menikmati pertunjukan ini. Paduan musik karawitan dengan drum modern ternyata sangat cocok dan tidak merusak "ke-tradisionalan" itu sendiri. Panggung yang kecil tapi unik dan juga lampu-lampu yang menghias sangat mendukung pertunjukkan pada malam itu. Kesenian Sandur tersebut sangat menyentuh hati terpukau dengan penampilan budaya yang dalam dan kaya ini, pelaku kesenian tersebut juga memainkan peran dengan sangat baik hingga membuat penonton bertepuk tangan meriah

                 Suasana penuh tepuk tangan penonton yang meriah serta banyaknya dokumentasi dari para penonton. Pertunjukan Sandur ini bukan hanya hiburan tapi seni ini adalah sebuah usaha untuk melestarikan kesenian tradisional yang mulai tergerus oleh kesenian modern. Melalui karya-karya seperti ini, diharapkan generasi muda dapat mengenal dan mencintai budaya lokal. Harapan untuk Sandur ini adalah semoga kesenian ini semakin dikenal dan menjadi bagian dari kehidupan seni dan budaya di Jawa Timur yang terus ada dan dicintai oleh semua kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun