Mollusca, merupakan satu dari sekian banyak filum dan merupakan nomor urut 2 dengan takhta tertinggi. Mollusca merupakan rangkaian dari filum yang biasanya memiliki tekstur kenyal dan juga memiliki kerangka yang unik. Jenis Mollusca yang biasanya kita temui yakni kerang ataupun keong, beberapa jenis dari kerang ini memiliki kandungan daging dengan gizi yang tinggi lho!Â
Pada zaman dahulu Mollusca ini biasanya digunakan oleh orang purba sebagai alat pemotong, alat tiup, wadah air, bahkan sampai dijadikan perhiasan untuk wanita - wanita, dan juga beberapa keberlangsungan hidup lainnya. Sebagian dari Mollusca ini juga dikonsumsi dengan cara dibakar, direbus, atau cara lainnya demi keberlangsungan hidup mereka.Â
Sekitar tahun 2.000 SM masyarakat purba mulai mengembangkan eksploitasi laut dengan hidup sebagai nelayan atau pencari kerang. Tidak dipungkiri juga bahwa masyarakat zaman dahulu itu mengambil sumber kehidupan yang berasal dari bawah laut ataupun tepi pantai dan cenderung mengkonsumsi bahan bahan alami.Â
Berikut ini adalah beberapa keunikan fungsi kerang bagi kehidupan sehari - hari !
1. Kerang Sebagai Alat Tradisional
Congklak, ya sebagian besar dari kita pasti sudah mengetahui apa itu congklak. Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno Timur Tengah dan sudah ada sejak 7.000 - 5.000 SM. Congklak berupa sebuah permainan dengan wadahnya yang biasanya terbuat dari kayu berbentu panjang dan lonjong, memiliki 17 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di sisi kanan kiri nya. Congklak juga menggunakan kulit kerang sebagai media yang dinamakan biji congklak dalam permainannya, selain itu juga dapat menggunakan bebatuan, atau yang lainnya sebagai pengganti kulit kerang. Congklak ini biasanya dimainkan oleh anak anak hingga orang dewasa baik itu perempuan maupun laki laki, namun biasanya permainan ini didominasi oleh perempuan.Â
2. Kerang Sebagai PerhiasanÂ
Tidak jauh berbeda dengan zaman dahulu, kerang juga bisa digunakan sebagai barang tukar (barter), alat suci pernikahan, dan juga perhiasan. Biasanya perhiasan dari kerang ini dibuat dengan cara mencuci bersih terlebih dahulu kerang yang telah ditangkap, kemudian memolesnya atau menghaluskannya menjadi bentuk yang diinginkan. Setelah itu kerang akan ditambahkan cairan bening agar terlihat seperti baru dan mengkilap sehingga bisa menarik dan memperindah penampilan. Hal ini juga bisa digunakan sebagai salah satu media dalam mencari uang.Â
3. Kerang Sebagai Makanan Laut yang MenarikÂ
Jikalau membahas mengenai makanan laut yang paling digemari banyak masyarakat mulai dari zaman dahulu hingga sekarang, kerang adalah salah satu opsi terbaik untuk dijawab. Kerang memiliki jenis yang sangat banyak, dan dari jenis jenis kerang tersebut memiliki rasa yang unik dan juga khasiatnya yang baik bagi tubuh, walaupun jika memakannya terlalu banyak juga tidak akan baik untuk kesehatan.Â
Pada zaman manusia purba pun tidak sedikit dari mereka yang menjadikan kerang sebagai bahan makanan konsumsi, dikarenakan tempat tinggal mereka yang cenderung dekat dengan laut ataupun didalam gua. Maka dari itu pun makanan yang mereka santap bisa dibilang tergolong lebih buas dan liar dibandingkan zaman sekarang.
Dikaitkan dengan zaman sekarang, sebagian besar kerang digunakan sebagai bahan pangan kehidupan manusia dalam kesehariannya. Selain itu kerang yang hanya tersisa cangkangnya biasa digunakan sebagai hiasan, semisalnya ; hiasan pada akuarium, hiasan pada meja, hiasan pada sisi kaca, atau yang lainnya.Â
Padahal jika kita lihat dari keunikannya dan juga keberadaannya dengan berbagai macam jenis, kerang bisa menjadi salah satu penelitian para ahli untuk dipelajari dan juga nantinya diedukasi kepada para pelajar untuk mengetahui biota laut dengan keunikan ragamnya. Pernah ditemukan kerang terbesar di Indonesia yang bernama Tridacna Gigas di Padalarang, Indonesia, hal ini menjadi sebuah keunikan dan juga hal menarik untuk diungkap, apakah dibawah laut terdapat Mollusca jenis lain yang belum terungkap ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H