Mohon tunggu...
Davina Shafa Vanisa
Davina Shafa Vanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksekusi Kuisioner? Kenali Hal-Hal Berikut Untuk Memulainya

20 Juni 2022   22:04 Diperbarui: 20 Juni 2022   22:10 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran kuesioner merupakan hal yang lazim untuk dilakukan. Beragam variasi penyebarannya dapat berupa luring menggunakan kertas atau daring melalui berbagai situs yang mendukung untuk penyebaran survei. Menurut Kerlinger (1973) survei merupakan suatu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil dan subpopulasi, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut untuk menemukan kejadian yang relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Lantas, apa perbedaan yang menonjol antara survei dan observasi?. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa observasi suatu proses yang kompleks yang tersusun dengan beberapa proses diantaranya adalah proses biologis dan psikologis. Lebih lanjut, umumnya observasi dilakukan dengan pengamatan mendatangi lokasi atau keberadaan dan mencatat segala hal-hal yang dianggap perlu pada objek dari penelitian tersebut secara realtime. Lebih singkatnya survei dilakukan dengan berinteraksi langsung terhadap objek penelitian melalui wawancara, sedangkan observasi tidak. Dalam melakukan survei dan mengeksekusi kuesioner tentunya ada beberapa tahapan yang wajib untuk dilakukan seeblumnya diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan masalah penelitian
  2. Merangkai desain survei
  3. Mengoreksi ulang desain survei yang telah disepakati
  4. Melakukan pengembangan instrumen survei
  5. Penentuan sampel
  6. Melakukan Pre-test
  7. Pengumpulan data yang dihasilkan dari Pre-test
  8. Manajemen data
  9. Pengecekan galat
  10. Pengolahan dan analisis data
  11. Penyajian data yang telah diolah dan publikasi
  12. Membuat kesimpulan dan rekomendasi (jika diperlukan)

Adapun perangkaian desain survei yang sebaiknya dipersiapkan dengan matang baik secara individu maupun kelompok. Dalam pengembangan desain survei diperlukan riset masalah penelitian dengan keadaan penentuan titik lokasi instrument survei akan disebarkan. Umumnya instrument survei yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2017) intrumen yang paling mendasar untuk digunakan adalah angket atau kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang berisi dari daftar sekumpulan pertanyaan terstruktur yang dirancang seara sengaja untuk memeperoleh informasi dari reponden sesuai dengan tujuan penelitian yang ada disertai pemberian seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Informasi yang diperoleh dari kuesioner atau angket harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya valid, realiable, tidak bias, dan discriminating. Jika dirasa dalam pembentukan kuesioner atau angket telah siap, maka langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah penentuan metode sampling yang akan digunakan dalam pengolahan data dari responden.

Dalam penggunan metode survei, pengklasifikasiannya terbagi menjadi dua yaitu penarikan contoh berpeluang dan penarikan contoh tidak berpeluang.

Pada metode survei penarikan contoh berpeluang (probability sampling) terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Penarikan Contoh acak sederhana (simple random) 

Pada penarikan contoh acak sederhana ini merupakan pengacakan dengan parameter sederhana dan homogen pada seluruh anggota populasi tanpa batasan yang ada.

2. Penarikan Contoh acak sistematis (systematic random) 

Pada penarikan ini, peneliti memilih anggota populasi pada interval tertentu yang berdasar pada sampling fraction yang ada dan dilakukan dengan cepat, tepat, dan presisi yang lebih tinggi dalam penyajian data.

3. Penarikan Contoh acak berlapis (stratified random)

Merupakan penarikan yang dilakukan untuk menyiasati kondisi populasi beragam dengan membuat subpopulasinya seragam yang menghasilkan efisiensi estimasi karakteristik populasi dapat meningkat.

4. Penarikan Contoh acak bergerombol (clustered random)

Penarikan contoh ini dilakukan untuk menyiasati kondisi populasi beragam dengan membuat subpopulasi menjadi kondisi heterogen. Umumnya clustered ini dapat dilakukan dengan mudah karena data yang didaparkan dari wilayah yang berdekatan.

5. Penarikan Contoh acak bertahap (multistage random)

Umumnya metode penarikan contoh acak bertahap dilakukan ketika masa pemilihan umum pada tiap TPS untuk penarikan contoh bertahap sebelum pemilihan elemen yang utama. Kombinasi pada sampling sebelumnya perlu dilakukan untuk mengolah data dari multistage random sampling.


Pada metode survei penarikan contoh Tidak berpeluang (Non- probability sampling) terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penarikan Contoh kuota

Merupakan metode penarikan contoh yang penentuan sampelna diambil dari populasi yang memiliki ciri ciri tertentu sesuai dengan tujuan penelitian

2. Penarikan Contoh bertujuan (purposive)

Penarikan metode ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan tertenu untuk mudah mencari responden sesuai target penelitian dan tujuan riset yang telah direncanakan.

3. Snowball Sampling

Penarikan contoh yang dikenal dengan bola salku merupakan penarikan yang didapatkan melalui informasi berantai  dari satu objek survei ke lainya sampai ukuran sampling tertentu dengan batas waktu yang telah digagas.

4. Penarikan Contoh (accidental)

Merupakan penarikan contoh secara kebetulan terhadap responden yang ada di suatu tempat atau lokasi umu sesuai dengan tujuan penelitian yang dibuat.

5. Penarikan Contoh partisipasi

Merupakan penarikan contoh secara sukarelawan dalam menjadi responden untuk penelitian tertentu.

Setelah paham dan mengetahui hal penting dalam persiapan melakukan turun lapang untuk penyebaran kuesioner dan pengolahan data menggunakan metode survei yang cocok dan pas, maka aktivitas pun sudah siap dilakukan secara matang.

Daftar Rujukan Referensi :

Kerlinger FN. 1973. Foundations of behavorial research. [Yogyakarta] Gadjah Mada University press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun