Mohon tunggu...
davina
davina Mohon Tunggu... Lainnya - menjadi dokter

hobi main voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kepunahan Harimau Sumatera

17 April 2024   07:18 Diperbarui: 17 April 2024   07:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harimau Sumatera, salah satu subspesies harimau yang paling langka di dunia, menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Dulu, harimau Sumatera menyebar luas di pulau Sumatera dan bahkan di Semenanjung Malaysia. Namun, habitat alaminya terus menyusut akibat deforestasi yang luas untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan pemukiman manusia. Hilangnya hutan menyebabkan terisolasi dan terpecahnya populasi harimau, meningkatkan risiko keterpencilan dan inbreeding.

Selain itu, perburuan ilegal untuk memenuhi permintaan pasar gelap di Asia dan konflik dengan manusia juga menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan hidup harimau Sumatera. Konflik dengan manusia sering terjadi karena harimau memasuki area perkebunan atau pemukiman dalam pencarian makanan.

Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal telah dilakukan untuk menyelamatkan harimau Sumatera. Program konservasi meliputi peningkatan penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, rehabilitasi dan reintroduksi harimau yang terluka atau terperangkap, serta perlindungan dan pengembalian habitat alaminya.

Meskipun upaya konservasi telah meningkatkan kesadaran dan melindungi sebagian populasi harimau Sumatera, upaya yang lebih besar dan berkelanjutan diperlukan untuk mencegah kepunahan mereka di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun