Mohon tunggu...
Davina Aisha
Davina Aisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Memiliki minat di bidang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurang Efektifnya Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai

1 Mei 2023   01:41 Diperbarui: 1 Mei 2023   01:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan plastik. Benda-benda di sekitar kita tidak sedikit yang berbahan dasar atau bersumber dari plastik. Selain bahannya yang cenderung awet, barang-barang yang berasal dari plastik biasanya dijual dengan harga yang cukup murah, baik dari plastik berkualitas rendah maupun plastik berkualitas tinggi.

Penggunaan barang berbahan dasar plastik tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari penggunaan barang berbahan dasar plastik adalah barang yang digunakan cenderung tahan lama, selain itu barang dengan bahan dasar plastik mudah ditemukan dimana-mana dengan harga yang terjangkau. Sedangkan kekurangan dari penggunaan barang berbahan dasar plastik adalah mudah rusak (jika terbuat dari plastik berkualitas rendah). 

Meskipun penggunaan plastik memiliki dampak positif, kita semua tidak bisa secara terus-menerus menggunakan barang berbahan dasar plastik.

Jika kita memiliki barang dengan bahan dasar plastik lalu kemudian barang tersebut mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kita akan membuang barang tersebut. Jika limbah plastik tadi dibuang tanpa melalui proses pengolahan, maka hal tersebut dapat menyebabkan polusi tanah, karena plastik merupakan bahan yang sulit diuraikan. Kemudian ketika limbah plastik tersebut sampai ke saluran-saluran air, limbah tersebut dapat menjadi sumber pencemar atau polutan yang dampaknya lumayan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. 

Limbah yang mencemari saluran air dapat menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan pada akhirnya akan menyebabkan banjir yang dapat menimbulkan masalah sanitasi dan kesehatan.

Sebagaimana penjelasan yang telah dipaparkan diatas, kita tidak bisa menggunakan barang berbahan dasar plastik secara kontinyu, apalagi kantong plastik yang  biasa digunakan untuk berbelanja. Dengan adanya penggunaan kantong plastik sekali pakai maka kita hanya akan menambah limbah plastik yang ada, karena setelah dipakai kantong plastik tersebut akan dibuang. 

Demi mengatasi masalah meningkatnya limbah plastik, para penemu menciptakan produk kantong plastik ramah lingkungan yang biasa disebut dengan kantong plastik biodegradable atau kantong plastik yang mudah terurai, dan kantong plastik compostable atau kantong plastik yang dapat terurai dengan tanah. 

Namun apakah hal tersebut sudah benar-benar efektif dalam menanggulangi masalah peningkatan limbah plastik?

Nyatanya, kantong plastik biodegradable dan compostable membutuhkan waktu tiga tahun untuk bisa terurai sempurna. Hal tersebut memang telah membantu mengurangi lamanya jangka waktu terurainya kantong plastik biasa yang dapat terurai sempurna dalam waktu 10-20 tahun. 

Tetapi, tiga tahun juga bukan hal yang sebentar. Justru dengan adanya kantong plastik sekali pakai dan mudah terurai, masyarakat akan menambah masalah baru, karena mereka akan langsung membuang plastik yang telah dipakai. Dengan adanya penjelasan tersebut bukan berarti kita harus menggunakan plastik yang bisa dipakai berkali-kali, tetapi cobalah untuk sebisa mungkin tidak menggunakan barang berbahan dasar plastik. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan demi mengurangi penggunaan barang berbahan dasar plastik adalah menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain, dan membawa botol minum reusable untuk minum agar kita tidak menambah sampah botol plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun