Mohon tunggu...
Davina Safdillah
Davina Safdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Remaja Sehat, Bebas Anemia

25 Mei 2023   15:59 Diperbarui: 25 Mei 2023   16:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anemia adalah penyakit yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari biasanya. Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah dalam tubuh sedikit dan lemah, tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Anemia sendiri masih menjadi masalah di seluruh dunia hampir 3,2 miliar mengalaminya. Salah satunya adalah remaja. Cukup banyak remaja Indonesia yang memilikinya. Menurut Riskesdas 2018, anemia pada remaja mencapai 32%, atau 3-4 dari 10 remaja.

 Ini dipengaruhi oleh makanan dan aktivitas fisik. Bagaimana dengan tanda-tanda anemia? Anemia sendiri dapat ditandai dengan wajah pucat, mudah lelah, pusing dan sakit kepala. Bagaimana dengan gejala anemia? Berikut ini adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita anemia:

1. Kekurangan oksigen pada otot menyebabkan rasa lelah, letih, lesu, sehingga aktivitas seseorang menurun.

2. Kurangnya oksigen di otak menyebabkan kurang konsentrasi atau mudah lengah, sehingga kinerja manusia menurun. Gejala lain: sakit kepala ringan, pusing (Kliyengan), mata pusing dan mengantuk ringan.

3. Pada anemia berat, wajah, mata, bibir, kulit, kuku, dan telapak tangan seseorang akan terlihat serupa.

4. Agar mudah mengingat, ingatlah "5 L" yaitu lelah, lemah, lesu, letih, lengah.

5. Anak muda sering menderita anemia Beberapa hal yang dapat menyebabkan anemia pada anak muda khususnya remaja putri, antara lain:

* Wanita muda mengalami menstruasi dan karena itu kehilangan banyak darah

* Remaja tumbuh sangat cepat sehingga membutuhkan lebih banyak nutrisi

* Remaja sering menderita kekurangan zat besi dan protein

* Remaja sering mengikuti diet tanpa memperhatikan zat besi

Malnutrisi dalam bentuk zat besi merupakan salah satu penyebab utama anemia. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup remaja seperti asupan makanan yang kurang optimal (terutama sumber zat besi), minum teh atau kopi saat makan, dan kurangnya aktivitas fisik (Kemenkes, 2018). Sebaliknya, wanita muda membutuhkan lebih banyak zat besi selama periode pertumbuhan dan kehilangan darah, seperti saat menstruasi. Oleh karena itu, wanita muda berisiko lebih tinggi terkena anemia karena kekurangan zat besi. Pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja dapat dilakukan dengan cara :

 1) Tingkatkan asupan sumber zat besi dari makanan. 

2) Suplementasi besi dengan menelan tablet besi (TTD). 

3) Perbanyak asupan buah dan sayur sebagai sumber vitamin C. 

4) Peningkatan konsumsi sumber protein hewani. 

5) Hindari teh atau kopi saat makan atau saat mengonsumsi suplemen zat besi.

6) olahraga teratur dan aktivitas fisik 

Pencegahan dan pengobatan anemia memerlukan kerjasama pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, remaja diharapkan melakukan tindakan pencegahan anemia dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun