Mohon tunggu...
Davin Febrio Putra
Davin Febrio Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Eksplorasi hal-hal baru dan menulis apa yang menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merkantilisme: Konsep dan Dampak

7 Maret 2024   13:01 Diperbarui: 7 Maret 2024   13:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merkantilisme merupakan teori ekonomi yang berpendapat bahwa suatu negara harus memiliki kemampuan ekonomi yang lebih besar dari negara lain agar tidak kebergantungan kepada negara lain. Dalam teori ini, negara akan berfokus untuk mengumpulkan kekayaan dan sumber daya alam seperti emas dan logam mulia, sembari mempertahankan keseimbangan perdagangan yang positif untuk meningkatkan kemampuan ekonomi mereka.

Ada beberapa poin penting dari teori merkantilisme ini. Teori ini menekankan praktik ekonomi yang self sufficient melalui perdagangan, teori ini bergantung kepada inteverensi pemerintah untuk menjalankan kebijakannya dengan membatasi impor dan melindungi produk lokal, dan kebijakan dari teori merkantilisme itu sendiri meliputi pemberian subsidi terhadap produsen lokal, devaluasi mata uang, dan pembatasan terhadap tenaga kerja asing.

Merkantilisme sendiri mulai diterapkan pada abad 16-18, dimana pada zaman itu imperialisme masih terjadi. Dan tujuan awal teori pada saat itu adalah untuk mengumpulkan dan memaksimalkan kekayaan yang mereka peroleh dari negara kolonial yang mereka kuasai, memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan negara mereka, serta memonopoli perdagangan luar negeri. 

Para penganut merkantilisme pada saat itu percaya bahwa kemakmuran suatu negara ditentukan oleh jumlah aset yang mereka kuasai dan seberapa besar perdagangan yang negara itu lakukan.

Konsep Merkantilisme

Ada beberapa konsep terkait teori merkantilisme ini, yang pertama adalah mendirikan koloni. Pendirian koloni dapat memberikan keuntungan yang besar bagi negara induk, dimana negara induk akan memiliki akses yang lebih luas terhadap sumber daya alam, pasar, dan tenaga kerja yang di ambil dari negara koloni. 

Pada konsep ini, tujuan dari pendirian koloni adalah untuk memanfaatkan sumber daya dan tenaga kerja dari negara koloni. Selain pengambilan sumber daya dan tenaga kerja, negara koloni juga berfungsi sebagai pasar untuk produk yang diproduksi oleh negara induk dengan harga yang menguntungkan. 

Mendirikan negara koloni juga memiliki keuntungan strategis tersendiri, dimana negara koloni dapat berperan sebagai perluasan wilayah kekuasaan negara induk dan menjadi basis demi mengamankan rute darat dan laut yang berperan penting bagi perdagangan.

Mengontrol/meregulasi dagang merupakan konsep kedua di merkantilisme. Konsep ini dapat tercipta berdasarkan keyakinan bahwa perdagangan perlu diatur dan dimanipulasi untuk memperoleh keuntungan bagi negara induk. 

Pembatasan impor dan ekspor menjadi salah satu cara untuk mengatur perdagangan. Membatasi akses pasar, pembatasan barang yang dapat di impor dan di ekspor, serta pemberlakuan bea cukai merupakan beberapa contoh dari perdagangan yang diatur.

Pengeksporan barang mentah dari koloni ke negara induk juga merupakan konsep dari merkantilisme. Setelah barang terekspor menuju negara induk, barang yang telah terproses akan dikirim kembali untuk dijual di negara koloni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun