Mohon tunggu...
Davin Erian Avila
Davin Erian Avila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen

Seorang mahasiswa yang menyukai segala hal tentang ilmu ekonomi manajemen. Sebagai mahasiswa ekonomi, saya terpesona dengan kekuatan tak kasat mata yang membentuk dunia kita. Mengapa satu perusahaan berhasil dan yang lainnya gagal, Apakah mungkin untuk memprediksi ide mana yang akan menjadi hal besar berikutnya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Digitalisasi Industri Halal : Terobosan Bank Indonesia Menuju Pasar Global

23 Desember 2024   22:02 Diperbarui: 24 Desember 2024   13:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 di Jakarta Conventional Center (JCC).

Industri halal terus berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim dunia. Saat ini, produk-produk industri halal, khususnya industri makanan semakin populer di kalangan konsumen global. Hal ini disebabkan banyak bukti empiris yang menunjukkan bahwa produk halal lebih sehat, aman dan berkualitas tinggi.
Namun, Transformasi digital dalam industri halal Indonesia masih berada pada tahap awal dan belum berjalan secara optimal, meskipun potensi pasar halal domestik dan global sangat besar, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama industri halal dunia, Dalam mewujudkan hal tersebut transformasi digital dan teknologi merupakan kunci bagi kemajuan industri halal Indonesia, di tengah pesatnya perkembangan pasar halal dan digitalisasi di tingkat global.

“Komitmen dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan juga berperan penting untuk semakin memajukan industri halal Indonesia bukan hanya dalam mendukung usaha lokal namun juga menetapkan standar tinggi di global,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, saat membuka The 6th Indonesia International Halal Lifestyle (INHALIFE) Conference 2024 mengangkat tema “Capitalizing the Global Trends: Digitalization and Technology Transformation in Halal Industry”, di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.

lebih lanjut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyampaikan beberapa strategi utama yang telah dirancang untuk mendorong digitalisasi industri halal di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama industri halal dunia.


Strategi pertama, pemanfaatan platform digital e-commerce untuk memasarkan, menjual, dan mendistribusikan produk halal agar dapat menjangkau konsumen lebih luas secara efisien.

Kedua, penggunaan pembayaran digital dalam transaksi pembayaran diantaranya QRIS yang dapat membuat transaksi pembayaran menjadi lebih mudah dan inklusif dan pemanfaatan keuangan digital syariah untuk mendorong pembiayaan pada bisnis halal.

Ketiga, pemanfaatan halal traceability yaitu pelacakan berbasis teknologi yang memungkinkan pemantauan dan verifikasi proses produksi halal dari bahan baku hingga produk jadi, guna memastikan transparansi dan kepercayaan konsumen serta sertifikasi digital halal melalui pemanfaatan sistem sertifikasi digital menggunakan Artificial Intelligence (AI) agar proses sertifikasi produk dapat lebih cepat dan efisien.

Keempat, dengan mengembangkan produk makanan halal dari hulu ke hilir untuk memastikan bahwa seluruh rantai produksi makanan, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, memenuhi standar halal dan mendukung ekosistem halal yang berkelanjutan.

Meskipun terdapat berbagai tantangan dalam transformasi digital, khususnya di sektor industri halal. Kendala seperti literasi digital yang rendah, infrastruktur yang belum merata, fragmentasi regulasi,dan lainnya. Namun, Bank Indonesia (BI) bersama pemangku kepentingan lainnya tetap berkomitmen untuk mendorong percepatan transformasi ini melalui berbagai inisiatif strategis.

"Kegiatan ini bukan hanya untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai produk makanan halal, namun juga untuk membuka peluang produk makanan halal Indonesia masuk ke pasar global," ujarnya.

Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 di Jakarta Conventional Center (JCC).
Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 di Jakarta Conventional Center (JCC).
Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia (BI) meresmikan Enterprise Resources Planning (ERP) Sistem Informasi Integrated Farming with Technology Information and Society (Infratani) atau disingkat sebagai Simfratani dalam perhelatan The 6th Indonesia International Halal Lifestyle (INHALIFE) Conference 2024 di Jakarta pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Simfratani merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung program pertanian di Indonesia, khususnya dalam pemantauan dan pelaporan kegiatan tanam dan panen. Sistem ini bertujuan untuk membantu pemetaan kebutuhan dan produksi pangan, serta memberikan data real-time terkait perkembangan pertanian di berbagai wilayah.

Peresmian ini sebagai salah satu upaya BI mendorong digitalisasi industri halal dari hulu hingga hilir. “Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama industri halal dunia,” Kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun